Surabaya, Cakrawalanews.co – Jawa Timur saat ini mengalam krisis kelangkaan garam. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Berikut penjelasan para wakil rakyat Jawa Timur.
Anggota DPRD Jatim Subianto menegaskan, terjadinya kelangkaan garam adalah imbas dari produksi garam yang tidak maksimal. Pada 2016 lalu produksi garam di Jatim mengalami kegagalan hanya pada angka 98 ribu ton, padahal tahun-tahun sebelumnya mampu berproduksi mencapai ratusan ribu ton bahkan jutaan ton.
Subianto menuturkan, Jawa Timur merupakan provinsi penyumbang produksi garam terbesar untuk kebutuhan nasional. Bahkan produksi garam dari Madura mampu memenuhi 60% kebutuhan garam secara nasional. Itu menunjukkan potensi garam di Jatim ini cukup besar.
“Tinggal bagaimana pemerintah lewat dinas terkait bisa lebih inovatif dalam memaksimalkan kuantitas maupun kualitas produksi garam di Jatim,” ugkap anggota Komisi B DPRD Jatim, Senin (24/7/2016).
Kebutuhan garam ini, lanjutnya, cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan industri, untuk itu butuh berbagai inovasi dalam meningkatkan produktivitas, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim harus mengoptimalkan kinerjanya dalam menciptakan berbagai upaya inovasi untuk produksi garam.
“Komisi B akan memperjuangkan peningkatan alokasi anggaran di PAPBD jatim 2016 untuk peningkatan produktivitas garam di Jatim,” tegas politisi Partai Demokrat ini.
Penyebab lain adalah curah hujan yang masih tinggi. Selain itu juga karena harga garam yang murah membuat petani garam banting setir bekerja yang lain. Selain saat ini masih ada permasalahan hukum dengan PT Garam.
“Yang pasti kami terpanggil untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Rencananya dalam minggu ini , kami akan memanggil Kadis Perikanan dan Kelautan untuk hearing terkait kelangkaan garam di pasaran khususnya untuk konsumsi,” tegas politikus asal PKS ini. (idi)