Surabaya, Jelang bulan Ramadhan komoditi bahan pokok pangan dikhawatirkan akan mengalami lonjakan harga seiring meningkatnya kebutuhan konsumen. Guna mengantisipasi hal tersebut kesiapan pasar dalam mengatasi tingginya permintaan sangat diperlukan.
Untuk memastikan kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, meninjau kesiapan di Tujuh lokasi pasar induk di Surabaya. Antara lain Pasar Pucang, Pasar Pabean, Pasar Wonokromo, Pasar Keputran, Pasar Tembok, Pasar Genteng dan Pasar Tambahrejo.
Disela peninjauannya di Pasar Tambahrejo Anas Karno mengatakan, bahwa jika sejumlah komoditi kebutuhan pokok hari ini turun harganya.
“Seperti cabe yang kemarin saya cek disini juga, harganya dikisaran 55 ribu rupiah sampai 60 ribu rupiah sekarang 48 ribu rupiah. Begitu juga tahu tempe yang harganya relatif stabil,” jelasnya.
Anas lantas berharap tidak ada kenaikkan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan sampai Hari Raya Idul Fitri. “Karenanya kita Komisi B meminta Dinas terkait di Pemkot Surabaya, untuk berkoordinasi dengan para stake holder di bidang pangan,” terangnya.
Selain itu, politisi PDIP Surabaya tersebut mengatakan, Pemkot Surabaya terus melakukan operasi pasar terhadap kebutuhan pokok. Untuk menekan kenaikan harga di masyarakat.
Sementara itu, Arum Budiarti, konsumen Pasar Tambahrejo yang ditemui saat berbelanja mengatakan, harga beberapa komponen kebutuhan pokok dalam kondisi naik turun (fluktuatif).
“Misalnya harga cabe besar dan cabe kecil. Kemarin harga 1 kilogram 60 ribu rupiah. Sekarang 48 ribu rupiah. Sedangkan harga telur juga turun. Kapan hari saya beli 1 kg 30 ribu rupiah. Yang stabil harga bawang merah dan bawang putih,” ujarnya pada Selasa (15/03/2022).
Namun, Arum masih mengeluhkan harga minyak goreng yang masih mahal. “Kapan hari saya beli ukuran 2 liter harganya 50 ribu rupiah. Harganya tidak sama di beberapa tempat. Tapi harganya tetap diatas harga eceran tertinggi” terangnya.
Arum lantas menambahkan biasanya harga mulai merangkak naik, ketika seminggu sebelum Ramadhan. “Kenaikkan harga saat Ramadhan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Arum yang juga sebagai pelaku UMKM dikawasan Genteng ini berharap, supaya harga kebutuhan pokok berangsur-angsur stabil.
“Kami pelaku UMKM kesulitan kalau harga bahan naik. Kita tidak mungkin ikut menaikkan harga jual takut pembeli lari. Kita siasati dengan memperkecil ukuran kue,” pungkasnya.(hadi)