RRT Ditawari Jatim Konsep Baru Kerjasama Pendidikan Vokasional

oleh -59 Dilihat
oleh

pakde-karwo-bersama-konjen-republik-tiongkok-mr-gu-jingqi-bertemu-membahas-terkait-kerjasama-investasi-antara-pemprov-jatim-dengan-rrt-1Surabaya, cakrawalanews.co – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo menawarkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) konsep baru kerjasama dalam bidang pendidikan vokasional.

Konsep tersebut sangat komplet, yakni mencakup pembiayaan, pendidikan, penyerapan tenaga kerja, dan penyaluran modal usaha bagi industri UMKM.

“Kita kerjasama soal pendidikan vokasional dan pembiayaannya. RRT punya kekuatan uang yang besar dengan bunga murah, mari kerjasama dengan bank di Jatim agar bisa disalurkan sebagai kredit produktif kepada masyarakat kami dan distandarisasi dengan yuan. Kemudian, jaminan kreditnya digaransi Pemprov Jatim. Uang itu untuk membangun industri kecil, khususnyamereka yang lulusan pendidikan vokasional”

Tawaran itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat menerima kunjungan kerja Konjen RRT di Surabaya yang baru, Gu Jingqi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (2/11).

Pakde Karwo mengatakan, dengan konsep baru tersebut, maka kerjasama di bidang pendidikan vokasional tidak hanya difokuskan pada persoalan “mendidik”, bukan hanya meningkatkan standarisasi pendidikan vokasional di Jatim dengan standar RRT. Tapi juga memunculkan industri kecil baru berkualitas internasional. Dengan begitu, perekonomian Jatim akan lebih meningkat lagi seiring dengan bertumbuhnya UMKM yang jadi penopang utama perekonomian Jatim.

“Ini konsep dan cara baru kerjasama pendidikan vokasional plus industri pasca panen. Tidak hanya mendidik, tapi juga ada loan untuk membuat produksi. Misalnya, RRT butuh apa? Nanti kita bangun pabrik khusus untuk memproduksi kebutuhan itu menggunakan dana kerjasama pembiayaan, kemudian SDM-nya adalah lulusan dari kerjasama pendidikan vokasional ini” jelasnya.

Masih menurut Pakde, konsep tersebut sudah seharusnya diterapkan di pasar bebas. “Cina ada kelebihan uang tapi tidak produktif, jika tidak disalurkan akan menjadi beban negara. Karena itu harus di loan untuk kredit di daerah, jika loan untuk membangun infrastruktur tidak akan produktif. Maka kerjasama pendidikan vokasional dengan konsep ini akan memunculkan industri kecil baru. Konsep seperti inilah yang harus ada di pasar bebas” lanjutnya.

Tawaran itu disambut baik oleh Konjen RRT di Surabaya yang baru, Gu Jingqi. Menurutnya, konsep itu sangat cerdas dan tepat karena RRT adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Selain itu, RRT juga sangat mendukung pembangunan pendidikan vokasional.

“Pakde Karwo adalah Gubernur yang sangat cerdas, baru kali ini saya mendengar konsep kerjasama itu. Kami optimis bekerjasama dengan anda akan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Kami juga sangat memperhatikan pembangunan pendidikan vokasional” katanya.

Di RRT, lanjut Gu Jingqi, pendidikan vokasional digratiskan bahkan siswanya diberi uang saku. Hal itu untuk menarik lebih banyak siswa yang belajar di kejuruan, pasalnya di RRT sangat banyak Universitas. Jadi jika ingin menarik siswa baru yang banyak, tentu SMK harus memberikan lebih banyak untuk siswa dibandingkan dengan sekolah umum.

“Ini karena kami belajar dari pengalaman, bahwa pendidikan vokasional itu penting karena memberikan sumbangan besar bagi pertumbuhan ekonomi kami. Banyak keluarga miskin di RRT yang bisa meningkat derajat hidupnya karena anak-anaknya masuk SMK dan mendapat lapangan kerja. Karena itu, kami siap untuk bekerja sama dengan Jatim” pungkasnya.(cn01)