Gresik, cakrawalanews.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik tengah menyiapkan peralatan untuk daerah yang dianggap rawan terjadi bencana banjir.
Kepala BPBD Gresik, Abu Hasan mengatakan, mulai awal bulan November pihaknya sudak menyiapkan peralatan sesuai kapasitasnya untuk daerah yang terkena bencana banjir.
“BPBD sudah melaksanakan antisipasi, beberapa hari lalu kami sudah melakukan pemetaan titik rawan mana yang terkena dampak luapan banjir,” katanya, Senin (20/11).
Abu Hasan menambahkan, untuk antisipasi banjir sejumlah anggota BPBD dan relawan, terus melakukan pemantauan setiap kali turun hujan atau pergerakan air sungai terjadi.
“ Langkah ini kami ambil, supaya dalam penanganan di lapangan tidak kaget namun sesuai dengan protap,” ujarnya.
Di tambahkannya, daerah diwilayah Gresik yang rawan terjadinya banjir saat musim hujan. Yaitu, Kecamatan Benjeng, dan Balongpanggang. Sebab, dua daerah itu, berdekatan dengan alur Kali Lamong yang masuk wilayah selatan. Sedangkan wilayah utara, diantaranya Kecamatan Dukun, dan Bungah yang dilalui aliran Sungai Bengawan Solo.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang tertuang dalam surat edaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada para gubernur dan sekda provinsi tertanggal 31 Oktober 2017.
Surat edaran tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan pada akhir Oktober hingga awal November. Setidaknya 76 persen zona musim (ZOM) di Indonesia akan mulai mengalami hujan dengan berbagai intensitas.
Selain memperkirakan waktu memasuki musim hujan, dalam surat edaran tersebut BNPB juga meminta seluruh lembaga terkait untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan yang diperlukan terkait dengan cuaca yang terjadi.
“Terutama untuk daerah-daerah yang rawan bencana terutama banjir, tanah longsor dan angin kencang,” tutupnya.(eno/cn08)