Surabaya, cakrawalanews.co – Kemajuan kota Surabaya tak terlepas dari peran para tokoh yang telah konsisten dalam memberikan warna.
Hal tersebut terpotret dalam potas award yang digelar oleh kelompok wartawan pokja taman surya (POTAS) pada Rabu (14/12/2022).
Mereka antara lain Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai Penggerak Reformasi Birokrasi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono sebagai Penggerak Gotong Royong, Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thoni sebagai Penggerak Budaya Surabaya, Wakil Ketua Komisi B Anas Karno sebagai Penggerak UMKM Surabaya, dan Anggota Komisi A Arif Fathoni sebagai Penggerak Politik Lewat Media Sosial.
Pemberian predikat tersebut, di lakukan bersamaan dengan acara Silahturahmi Wali Kota Surabaya Bersama Pimpinan Media Massa di Surabaya, yang berlangsung di gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya.
Ketua POTAS Roby Julianto mengatakan, ajang ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kiprah mereka selama ini.
“Pemberian predikat terhadap para tokoh tersebut, berdasarkan konsep-konsep pemikiran dan kerja mereka selama ini di masyarakat,” terangnya.
Sementara itu Anas Karno, tokoh penerima predikat Penggerak UMKM Surabaya mengatakan, pemberian predikat ini menjadi energi ekstra baginya untuk terus mendorong supaya UMKM, agar berdaya, sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi.
“Mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai motor ekonomi rakyat. Sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan dan pemulihan ekonomi kota Surabaya,” imbuhnya.
Legislator PDIP Surabaya tersebut berharap bisa ikut berkontribusi, terhadap progress kemajuan UMKM di Surabaya.
“Memiliki keinginan untuk memotivasi, selalu belajar dan meningkatkan kualitas. Serta
ikut berkontribusi lebih besar dalam memajukan UMKM,” jelasnya.
Anas kembali mengatakan, jumlah UMKM di Surabaya saat ini berkembang pesat. Sehingga butuh perhatian para pemangku kebijakan kota. Supaya turut andil dalam pergerakan ekonomi Surabaya.
“DPRD dan Pemkot Surabaya sudah bersepakat memberikan porsi 40 persen atau Rp 3 triliun dari kekuatan APDB sebesar Rp 11,2 triliun di tahun 2023. Ini merupakan komitment bersama untuk akselerasi pergerakan ekonomi lewat UMKM,” pungkasnya.