Surabaya, cakrawalanews.co – Sinergi antara pengusaha dan warga Surabaya tergambar harmonis dikawasan RW 08 Kedungturi, Kelurahan Kedungdoro. Warga dengan kreatif menyulap lahan tidur milik Hotel JW Marriot menjadi lahan produktif dengan membuat pujasera.
Alhasil, hal tersebut mendapat apresiasi daril legislator Partai NasDem Surabaya, Imam Syafi’i.
Apresiasi itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya tersebut saat menyapa para pedagang Pujasera di RW 08 Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro, dalam agenda Masa Reses Persidangan Ketiga Tahun Anggaran 2022, pada Jumat malam (13/5/2022).
“Ini tidak mudah butuh keberanian. Saya sangat mendukung,” terangnya.
Imam lantas menambahkan bahwa lahan yang ditempati para warga berjualan tersebut merupakan lahan tidur milik Hotel JW Marriot. Meski telah mendapatkan izin dari JW Marriot namun tidak ada kepastian sampai kapan lahan ini boleh dipergunakan warga.
“ Akan saya sampaikan ke pihak JW Marriot supaya lahan ini bisa dipakai warga ya minimal 5 tahun biar modal mereka kembali dulu,” urainya.
Meski demikian, lanjut Imam, warga sadar kalau lahan itu bukan milik mereka. Sehingga kalau sewaktu-waktu pihak JW Marriot menggunakan warga dengan sukarela akan mengosongkannya.
“kami juga akan sampaikan bahwa warga akan sukarela jika pihak JW Marriot mempergunakan kembali. Nanti saya jaminannya,” tegasnya.
Imam juga membeberkan bahwa, pujasera ini berdiri atas dana swadaya warga yang dikelola RT dan RW. Pedagangnya juga warga. Pengurus RT dan RW tidak mendapat apa-apa, semuanya dikembalikan ke warga.
“Ini bukan ide lagi, namun sudah jalan. Karenanya jangan dimatikan. Syukur-syukur Pemkot Surabaya melihat kreatifitas warga ini bisa turut membantu. Ketika membahas APBD anggaran untuk sentra kuliner kan besar,” jelasnya
Menurut Imam, ini bisa menjadi model bagi Pemkot Surabaya atau pihak swasta, dalam memanfaatkan lahan tidur miliknya, untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Disisi lain, Ketua RW 08 Kedung Turi Imam Supeno mengatakan, Pujasera yang diberi nama 268 ini berdiri saat awal masa pandemi.
“Semangatnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi warga di masa sulit seperti sekarang ini. Selain itu supaya lingkungan kami enak dipandang,” jelasnya.
Supeno menambahkan pihak Hotel JW Marriot juga pernah meninjau keberadaan pujasera dan mengapresiasi.
“Mereka welcome kalau warga ingin mengembangkannya dengan memakai lahan yang masih tersisa di belakang P
pujasera ini. Karenanya kita akan membicarakan rencana pengembangan itu dengan pihak hotel,” ungkapnya.
Imam Supeno merinci jika saat ini ada 14 warga yang berdagang disini. Mulai dari warung kopi, warung makan sampai laundry.
“Keberadaan pujasera ini juga dimanfaatkan oleh para pegawai hotel JW Marriot. Karena mereka banyak yang kos di kampung ini,” pungkasnya.(hadi)