Surabaya, cakrawalanews.co – Diawal tahun 2018 Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggenjot Operasi Pasar (OP) untuk mengantisipasi naiknya harga beras dipasaran.
Melalui Dinas Perdagangan Kota Surabaya Pemkot menambah titik operasi pasar, dari yang awalnya hanya dua atau tiga titik, kini ditambah menjadi lima titik setiap harinya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sudah kerjasama dengan beberapa pihak untuk menggelar operasi pasar di lima titik itu.
Sebab, Pemkot menjual beberapa komoditi yang bermacam-macam, seperti telur, gula, bawang merah, bawang putih dan beberapa komoditi lainnya. Jualannya pun tidak terlalu resmi dan tidak memakai tenda-tenda.
“Jualannya di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan dengan menggunakan pickup. Pokoknya yang penting menggelar operasi pasar, supaya harganya tidak naik,” kata Wali Kota Risma di ruang kerjanya, Selasa (16/01).
Operasi pasar itu, kata dia, harganya harus normal dan tidak boleh lebih mahal. Bahkan, ketika kerjasama dengan pihak ketiga, harganya pun harus normal dan harus lebih murah.
“Jadi, rata-rata harganya harus normal. Kalau lebih mahal, ngapaian harus mengadakan operasi pasar, tidak ada gunanya nanti,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih mengatakan setiap hari pihaknya selalu mengecek kondisi harga di pasaran, termasuk harga beras yang mulai merangkak naik.
Makanya, operasi pasar ini diharapkan mampu menstabilkan harga beras.
“Jadi, ini senjatanya untuk menstabilkan harga beras. Mulai hari ini kami gelar operasi pasar di lima titik,” kata Arini di ruangan kerjanya.
Menurut Arini, dengan adanya operasi pasar ini, tidak ada lagi pedagang yang memanfaatkan kenaikan harga, sehingga harga komoditi di Surabaya, terutama beras bisa kembali stabil.
“Melalui cara ini, tidak ada lagi pedagang yang aji mumpung,” pungkasnya seraya memastikan bahwa operasi pasar ini nantinya akan terus digenjot.(hdi/cn02)