
Surabaya, cakrawalanews.co – Pendataan UMKM yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya nampaknya belum berjalan optimal. Dibeberapa daerah khususnya pinggiran ada UMKM yang mengaku belum didata oleh Pemkot untuk bisa menerima intervensi.
Hal tersebut dikeluhkan oleh pelaku UMKM saat mengikuti Reses Masa Reses Persidangan Ketiga Tahun Anggaran 2022 yang digelar Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Riswanto, dikawasan kecamatan Bulak, pada Senin (16/05/2020).
“ Tadi ada aspirasi dari kawan-kawan pelaku UMKM yang mengeluhkan pendataan untuk UMKM dikecamatan Kenjeran masih belum mendetail. Masih banyak UMKM yang mengaku belum didata oleh Pemkot,” ujar Riswanto seusai acara Reses.
Atas keluhan tersebut dihadapan peserta Reses yang dihadiri oleh pengurus kampung dikawasan Kecamatan Bulak mulai dari Kelurahan Kenjeraan, Kelurahan Bulak, Kelurahan Kedung Cowek dan Sukolilo, Riswanto akan mengupayakan untuk berkomunikasi dengan dinas terkait agar bisa segera mendapat perhatian.
“ Ini nanti kita akan sampaikan kedinas terkait agar mendapat solusi,” terang politisi partai PDI Perjuangan.
Sebenarnya, lanjut Riswanto, tak hanya masalah pendataan UMKM saja yang banyak dikeluhkan, juga ada beberapa pembangunan fisik yang dikeluhkan.
“ Pembangunan fisik masih menjadi atensi warga saat pelaksaan Reses,” ungkapnya.
Riswanto mengatakan dari apa yang disampaikan warga masih ada beberapa wilayah yang masih belum tersentuh pavingisasi dan saluran.
“ Meski ini bersifat lintas Komisi karena saya ada dikomisi B yang membidangi perekonomian namun, akan kita upayakan dalam waktu dekat semoga bisa terealisasi,” pungkasnya.(hadi)