Slawi, Cakrawalanews.co — Maulana Al Habib Luthfi bin Hasyim bin Yahya Selasa (9/6/2020) bertempat di Desa Semedo Kec. Kedungbanteng Kab.Tegal menyampaikan thausiah. Dalam rangka khaul Syekh Abdurrahman atau Mbah Semedo.
Dalam thausiahnya dikatakan Embah Semedo atau Syekh Abdurrahman adalah tokoh pejuang agama dan negara yang dikirim dari kerajaan Mataram ke daerah Tegal. Sejak masa kerajaan para pejuang kita banyak didominasi oleh kalangan ulama. “Mari kita dibuka sejarah termasuk sejarah perang 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan” ungkap Habib Lutfhi.
Dalam peristiwa 10 Nopember 1945 didalamnya terdapat banyak ulama yang melibatkan diri didalamnya. Termasuk ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asari lewat deklarasi Resolusi Jihad bagi para santri.
Dikatakan sekalipun generasi muda sekarang tidak ikut andil dalam sejarah tersebut. Namun kita sebagai anak bangsa punya kewajiban agar tetap menjaga sejarah dengan melestarikan seni, tradisi dan budaya yang ada di Indonesia.
Dibagian lain Habib Lutfhi mengingatkan generasi muda untuk selalu ingat dengan orang tua. Karena sebodoh-bodohnya orang tua selalu menginginkan anak keturunannya menjadi orang yang pintar dan benar, benar dan pintar. ” Orang tua selalu mendoakan -anaknya agar menjadi orang yang benar dan pintar, pintar dan benar. Orang benar kalau tidak mudah dibohongi, diapusi dan ditipu. Sementara orang yang pintar kalau tidak benar bisa melakukan tidakan yang merusak dan merugikan negara” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama Habib Lutfhi berpesan agar putra putri muslim senantiasa berbakti, menyayangi dan selalu menyenangkan hati orang tua selagi masih ada, pesan Habib Lutfhi.
Pengajian akbar yang diikuti ribuan kaum muslimin muslimat turut dihadiri Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, dalang Ki Haryo Enthus Susmono, Camat, Danramil, Kapolsek Kedungbanteng dan Kades Semedo Fatkhul Khouri (H. Kartomo)