Banyuwangi, cakrawalapost.com – Tidak seperti pekan sebelumnya, akhir pekan ini Kabupaten Banyuwangi meriah dengan hiburan anak-anak yaitu Festival Memengan (mainan) Tradisional dan Lalare Orchestra Concert yang berlangsung Sabtu (21/7) dan Minggu (22/7).
Pada Sabtu pagi, ribuan anak beratraksi memainkan berbagai permainan tradisional nusantara seperti egrang bambu, gasing, bedhil-bedhilan, gobag sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang hingga dagongan. Bersama Bupati Abdullah Azwar Anas, aneka permainan jadul ini akan diparadekan di sepanjang jalan protokol, mulai depan Kantor Pemkab Banyuwangi menuju Taman Blambangan.
Dilanjutkan di malam harinya di Gesibu Taman Blambangan digelar pertunjukan Lalare Orkestra, sebuah kelompok musik yang berisi lebih dari 100 anak dari berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMP di Banyuwangi.
Mereka memainkan beragam alat musik khas, seperti gendang, rebana, dan angklung, yang diorkestrasikan dalam paduan yang menarik musik-musik Banyuwangi, dangdut, Jazz dan pop lewat genre alat musik etnik. “Konser ini sejatinya bukan konser musik biasa. Lalare Orkestra pemusiknya adalah siswa kelas 3 SD sampai SMP. Meski belia, mereka berhasil menunjukkan talenta bermusiknya,” kata Azwar Anas.
Anas mengatakan, orkestra ini mengangkat Kelompok musik peraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori heritage and culture pada 2016. Mereka membawakan beragam lagu nusantara seperti Kicir-kicir, Janger, hingga lagu lokal Banyuwangi.
Selain itu juga ada pameran teknologi inovasi di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu). Pameran yang mempertontonkan berbagai inovasi teknologi tepat guna ini diikuti pelajar dan pemuda dari seluruh Banyuwangi. Seperti pembuatan mesin pelubang mulsa (plastik untuk tanaman cabai pada permukaan tanah), pembuatan pupuk cair pertanian dari limbah ikan, budidaya hidropnik seledri hingga pengembangan teknologi speed boat dengan drone yang dibuat oleh mahasiswa.
Sementara itu, Kadis Kominfo Jatim, Eddy Santoso yang turut hadir pada Sabtu meriah mengatakan, even yang digelar Banyuwangi ini merupakan even luar biasa dalam upaya meningkatkan potensi pariwisata daerah sekaligus mengangkat permainan tradisional yang selama ini ada secara turun temurun.
Adanya 77 even kegiatan di Banyuwangi yang digelar dalam setahun, menjadi bukti jika Banyuwangi merupakan satu daerah yang sangat memahami akan perlunya kemajuan suatu daerah guna mengangkat harga dan martabat masyarakatnya untuk maju dan lebih sejahtera.
Seperti diketahui, Pada Minggu (22/7) digelar Pawai Obor (Torch Relay) Asian Games. Obor ini telah tiba di Banyuwangi sejak Sabtu (21/7) malam. Obor ini akan dibawa naik ke Puncak Ijen Banyuwangi pada Minggu dini hari pukul 01.00 dan dijadwalkan Pukul 13.00 WIB tiba di Stadiun Diponegoro dan Finis di Pendopo sekitar Pukul 15.00 WIB. (jat.n)
Festival Meriah di Banyuwangi
Leave a comment