Wakil Ketua Dekranasda Prov. Jatim Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, Dekranasda Prov Jatim tahun 2015 telah menghasil penjualan barang-barang hasil produksi UKM mencapai Rp 1.376.330.050,-,
Pernyataan itu disampaikan pada acara tasakuran memperingatai HUT Dekranasda ke 36 di Kantor Dekranasda Prov. Jatim Jl. Kedungdoro Surabaya, Kamis (3/3).
Menurutnya, hasil penjualan sebesar itu berasal dari penjualan barang- barang yang dipamerkan di gedung showroom dekranasda Prov. Jatim. Penjualan tahun ini mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2014 yang sebesar Rp 1.177.1700.330,- atau naik sekitar 12 %. Oleh karena itu, tahun 2016 ini diharapkan hasil penjualan hasil produk UKM se Jatim yang dipamerkan di gedung Dekranasda prov. Jatim akan terus naik dan meningkat, sehingga UKM_ Jatim bisa terus berkembang dan akan bertambah jaya.
Dikatakan, sesuai dengan fungsi dan tugasnya keberadaan dekranasda Jatim adalah sebagai wadah atau kepanjangan tangan pemerintah untuk memasarkan hasil-hasil produk UKM, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Untuk itu, keberadaan showroom dekranasda harus benar-benar digunakan sebagai tempat mempromosikan atau memamerkan hasil produk UKM yang sekaligus digunakan tempat transaksi jual beli produk dari produsen ke konsumen.
Melalui dekranasda, tambahnya, maka hasil produk UKM lebih dikenal pasar dan dicari masyarakat serta konsumen. Untuk itu, peran dan eksistensi serta keberadaan dekranasda harus lebih diperkuat sehingga perannya dapat dirasakan utamanya oleh para UKM di Jawa Timur. “ Sebab, peran UKM sangat besar dalam membangun perekonomian Jawa Timur, utamanya dalam hal eksport barang-barang atau produk non migas ke luar negeri,” tegasnya.
Selanjutnya Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, usia ke 36 tahun adalah menunjukkan atau menggambar kematangan dalam berfikir dan berpengalaman dalam bertindak. Utamanya untuk mengembangkan kerajinan –kerajinan yang ada di Jatim. Dalam mengembangkan kerajinan di Jatim, Dekranasda tidak boleh meninggalkan kearifan local atau budaya yang kita miliki. Karena hal itu nantinya yang bisa bersaing di Era Globalisasi atau bersaing di pasar bebas (MEA). Jadi kerajinan yang dikembangkan nanti harus benar-benar memunculkan ke khasan budaya local Jatim, karena hal itulah yang bisa menjadi khasanah kedepan dan bertaraf nasional.
“Dengan begitu, keberadaan dekranasda benar-benar dapat dirasakan karena bisa membantu mengembangkan dan melindungi kebudayaan jatim serta mampu mewariskan ke anak cucu sekaligus dapat menjadikan jati diiri bangsa Indonesia,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri pengarahannya, Wakil Ketua Dekranasda minta, dalam membuat program kerja tahunan tahun 2016, hendaknya Dekranasda Jatim mensinergikan dengan program-program yang ada di Dekranasda. Yakni pertama; program pelatihan peningkatan SDM dan Daya Saing. Mengapa? Dengan memberikan pelatihan di program-program maka SDM UKM kita keberadaannya akan jauh lebih baik dan matang dalam hal penanganan UKMnya serta persaingannya. Kedua; dekranasda harus bisa dan mampu memfasilitasi dalam hal pengurusan Merk dan Haki serta Jaringan Pemasaran. Karena dengan Merk dan HAKI serta jaringan pemasaran maka pengrajin akan lebih mudah dalam memasarkan hasil-hasil produk mereka baik di pasar local, nasional maupun pasar internasional.
Dan yang ketiga adalah pelatihan program kemitraan, dengan mendapatkan program ini diharapkan para pengrajin akan lebih mudah untuk mendapatkan akses permodalan guna menambah atau mengembangkan usahanya.
Seusai sambutan, wakil Ketua Dekranasda prov. Jatim berkenan memotong Tumpeng tasakuran, kemudian potongan tumpeng tersebut diberikan kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov Jatim DR. H. Jariyanto,MSi selaku Kepala Bidang Kreatif Dekranasda Prov. Jatim, kemudian diikuti para undangan lainnya.
Ikut hadir dalam acara tersebut selain para kepala Dinas prov. Jatim, acara tasajuran itu juga dihadiri wakil UKM yang ada di Surabaya.(mnhdi/cn04)