cakrawalanews.co – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta adanya evaluasi terkait apresiasi terhadap tenaga pendidik PAUD di Kota Surabaya. Hal tersebut karena adanya syarat satu kelompok belajar diharuskan berjumlah 15 anak.
Wali Kota yag akrab disapa Cak Eri ini merasa hal itu tidak adil. Sebab, skema Jasa Pelayanan (Jaspel) tenaga pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau aturan pemberian Jaspel bisa dilakukan perorangan atau per anak.
“Maka seharusnya untuk pemberian apresiasi tenaga pendidik PAUD tidak per kelompok belajar (15 murid), tetapi bisa dihitung per murid atau per orang. Kasihan bunda paud kalau murid kurang dari 15 tidak dihitung sebagai 1 kelompok belajar atau muridnya 29 hanya dihitung 1 kelompok belajar. Ketika dihitung perorang, maka pemerintah bisa memberikan rasa penghormatan kepada tenaga pendidik PAUD. Ini adalah apresiasi atas kerja keras tenaga pendidik PAUD yang selama ini telah mendidik dan menyiapkan anak-anak kita untuk menjadi pemimpin hebat di masa yang akan datang,” tegas dia saat usai meresmikan Graha Bunda PAUD di Jalan Pawiyatan 11 Kota Surabaya, Rabu (9/3/2022) kemarin.
Cak Eri menginstruksikan Kadispendik untuk merubah skema pemberian Jaspel yang semula diberikan per tiga bulan, maka mulai bulan Maret harus diberikan setiap bulan. Keempat, ia juga meminta Kadispendik untuk melakukan evaluasi terhadap kebutuhan prasarana, seperti alat peraga dan kebutuhan lainnya, serta membuat standar pengajaran PAUD. Hal ini diharapkan, agar semua PAUD memiliki standar yang sama, sehingga peran pemerintah adalah membantu memenuhi prasarana yang diperlukan.
“Jadi cara mengajarnya bisa sama, prasarana sama, dan kemampuan guru juga sama. Inilah tugas pemerintah,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, terkait teknis atau skema pembelajaran PAUD di Kota Surabaya, pihaknya akan menyiapkan indikator percontohan bagi para tenaga pendidik PAUD, serta menyiapkan sarana dan prasarana edukasi.
Yusuf juga mengatakan, akan segera melakukan pertemuan dengan para tenaga pendidik PAUD secara bertahap untuk menyamakan menyusun skema pembelajaran. “Terkait kompetensi para guru, kita juga siap untuk penyegaran. Karena dasar dan kisi-kisi ini sama, hanya saja isinya akan menyesuaikan dengan kondisi anak-anak, saat pandemi Covid-19,” pungkasnya. (hadi)