Surabaya, Cakrawalanews.co – DPD Golkar Jawa Timur terus melakukan persiapan dalam menjelang pelaksanaan pilkada serentak 2020 di Jatim. Salah satu persiapannya yaitu menggelar seminar tentang pilkada serentak 2020 di kantor DPD Golkar Jatim dengan mengundang para calon kepala daerah yang akan diusungnya di 19 Kabupaten/kota di Jatim, Jumat (27/12).
Seminar tersebut juga di hadiri Menpora DR Zainudin Amali yang juga Plt Ketua DPD Golkar Jatim, lalu 19 DPD ll Partai Golkar Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Timur dan anggota FPG DPRD Kabupaten/Kota dan pengurus pleno Partai Golkar Jawa Timur.
Sebagai narasumber dihadirkan pengamat politik sekaligus Direktur Pusdeham Unair M Asfar, anggota DPR RI yang kini Plt DPD Provinsi Jambi Sarmuji, Wakil Walikota Malang Sofyan Edy dan Wakil Bupati Madiun Hery Wuryanto. Dan juga nampak Calon kepala Daerah Ipong Muchlison,Bupati Bangkalan
Plt Ketua Golkar Jatim Zainudin Amali,pihaknya membuka lebar bagi siapa saja yang berminat untuk maju pilkada untuk diusung oleh partai Golkar. “Kami terbuka sekali untuk semuanya,”ungkap pria yang juga Menpora ini dikantor DPD Golkar Jatim.
Zainudin Amali mengungkapkan untuk calon kepala daerah yang diusung, penentuannya pada survei yang disiapkan oleh partai Golkar. “survei, elektabilitas, kuantitas dan kemampuan finansialnya sebagai penentu. Walaupun Golkar tak memungut biaya, namun calon kepala daerah harus punya finansial untuk maju di pilkada. Tak mungkin partai yang membiayai,”jelasnya.
Sementara itu Sekertaris DPD Golkar Jatim, sahat Tua Simanjutak mengatakan seminar Pilkada serentak 2020 Provinsi Jatim ini menjadi sangat penting bukan saja bagi kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada melainkan juga bagi bakal calon. Karena disinilah sesunghuhnya menjadi tolak ukur apakah bakal calon itu cukup dengan membentuk timsesnya saja atau sekedar pencitraan.
Bagi partai Golkar, kata wakil ketua DPRD Jawa Timur ini, partai Golkar memang tidak membuka pendaftaran calon, melainkan berdasarkan hasil survei baik lembaga survei resmi partai maupun lembaga survei independen. Karena itu kabupaten/kota atau calon harus sering berkomunikasi dengan DPD Golkar Jawa Timur.
“Kami tidak ingin kasus pilkada serentak pada tahun 2018 lalu terulang lagi pada 2020 nanti dimana karena tidak siapnya bakal calon akhirnya hanya dapat suara ribuan saja. Oleh sebab itu jika ingin maju lewat Partai Golkar harus siap untuk menang,”pungkasnya. (caa)