Dapat Keluhan Pupuk Langkah. Hidayat Minta Polisi dan Pemerintah Tindak Mafia Pupuk Subsidi

oleh -185 Dilihat

Mojokerto. Cakrawalanews.co – Sejumlah petani di Kabupaten Mojokerto mengeluhkan kelangkaan stok pupuk bersubsidi. Selama beberapa bulan terakhir, para petani kesulitan mendapat pasokan pupuk bersubsidi dan akibatnya harus membeli yang non subsidi atau pupuk lain sebagai pengganti.

Sejumlah keluhan petani itu diterima Anggota DPRD Jatim Dapil 10 (Mojokerto-Jombang), H Hidayat S.Ag M.Si saat melakukan Reses I 2022 di Dusun Randegan, Desa Kaligoro, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Selasa (1/2/2022).

Politisi Partai Gerindra ini pun meminta pemerintah dan pihak kepolisian segera menindak tegas para mafia pupuk subsidi. Menurutnya, praktik penyelewengan pupuk subsidi sudah menjadi masalah serius yang harus segera dibereskan.  “Kita terus dorong, aparat kepolisian beserta pemerintah untuk serius mengawal dan menjaga agar pupuk subsidi ini bisa sampai kepada para petani di Mojokerto,” katanya.

Di wilayah Mojokerto sendiri, Lanjut Hidayat, hampir secara umum petani menghadapi masalah yang sama. “Kalau soal air relatif sangat tercukupi karena dekat dengan pegunungan. Tapi, soal pupuk ini yang masih menjadi kendala,” ulasnya.

Hidayat yang juga Anggota Komisi D ini pun menegaskan bahwa dalam rangka HUT Partai Gerindra yang ke 14 tahun juga fokus memperhatikan dan hadir di tengah-tengah para petani.  “Pak Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Herindra, red) juga sudah menginstruksikan semua kader terutama di legislatif untuk memperhatikan dan hadir ditengah-tengah petani,” tegasnya.

Hidayat menyebutkan bahwa petani adalah Soko Guru Indonesia. Dimana, Negara Indonesia adalah negara agraris, yang mayoritas adalah petani. Terlebih di wilayah Jawa Timur ini. “Dengan demikian petani sesungguhnya merupakan salah satu elemen penting, soko guru bangsa yang harusnya turut menjaga nusantara. Dan hari ini, petani menghadapi banyak masalah,” bebernya.

Masalah yang dihadapi petani saat ini adalah kelangkaan pupuk subsidi yang tak kunjung reda. Disamping itu, lanjut Hidayat, harga bibit-bibit yang mahal hingga harga gabah yang anjlok. Ditambah lagi, lahan pertanian yang selalu dihantui adanya hama.

“Masalahnya menumpuk, tapi dalam penyelesaiannya sangat lambat. Oleh karena itu, kehadiran kita sangat diperlukan agar petani makmur, petani sejahtera dan petani bisa hidup seperti yang diharapkan oleh para petani,” pungkasnya. (Caa)