Cakrawalanews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana melakukan penyesuaian dan perubahan terhadap proses Pelajaran Tatap Muka (PTM) menyusul melonjaknya angka terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk melakukan perubahan PTM yang semula 100 persen dihentikan dahulu menjadi 50 persen.
“ Insyaallah untuk sekolah, juga saya sampaikan ke dispendik, kan biasanya dua shif 100 persen, hari ini saya hentikan dulu. Saya buat satu hari masuk satu hari tidak. 50 persen,” ujarnya kepada wartawan pada Rabu (02/02/2022).
Eri melanjutkan, langkah tersebut akan dimulai secepatnya. “ Insyaallah, tadi saya minta temen-temen dispendik menyampaikan ke kepala sekolah apakah mulai besok atau lusa. Secepatnya, tidak dua shif tapi satu shif saja, bisa tiga jam, sehari masuk sehari nggak,” paparnya.
Selain sekolah, kata Eri, pihaknya juga akan terus memasifkan penegakan prokes dikalangan masyarakat, dengan mengaktifkan kembali kampung Wani, Swab hunter, serta melakukan blocking area.
Dimana kata Eri, kalau dalam satu kampung atau satu RT ada dua orang (positif Covid-19), maka kita lakukan blocking area. Kita lakukan swab massal di tempat RT itu. Keempat, kampung wani kita hidupkan kembali.
“ Semangat yang mulai kendor kita hidupkan kembali, terus vaksin kita tidak berhenti. Sing penting cuma satu, pakai masker,” pungkasnya.(hadi)
