Bertemu anak yatim putus sekolah saat kegiatan door to door, Legislator PDIP: Ini jadi perhatian serius Pemkot, Harus segera diintervensi

oleh -297 Dilihat
oleh
Anas Karno saat bertemu dengan RK anak yatim yang putus sekolah karena tak punya biaya
Anas Karno saat bertemu dengan RK anak yatim yang putus sekolah karena tak punya biaya

Cakrawalanews.co, Surabaya – Memilukan, di tengah program sekolah gratis, ternyata masih ada anak Surabaya yang dalam kondisi yatim terpaksa putus sekolah karena tak ada biaya.

RK atau yang akrab disapa Ham, anak yatim yang tinggal di rumah kost kecil bersama ibu dan neneknya, sudah 2 tahun sejak lulus SD, tidak melanjutkan pendidikan SMP karena, tidak punya biaya.

“Sudah lama sekali RK ditinggal ayahnya yang meninggal dunia karena penyakit lever pak Anas,” keluh Yuliatin ibu RK kepada legislator PDIP Surabaya Anas Karno saat sosialisasi Ganjar Presiden di perkampungan Kendangsari.

Kepada Anas Karno, Yuliatin mengatakan, jika putranya sebenarnya ingin sekali melanjutkan pendidikan ke SMP.

“Hampir setiap hari minta sekolah. Tapi bagaimana lagi pak, saya tidak punya biaya. Saya bekerja serabutan, kadang jadi kuli bangunan, kadang membantu rumah tangga, jadi buruh cuci, yang penting halal,” ujar Yuliatin sambil menyeka air matanya.

Yuliatin menambahkan jika selama ini dirinya tinggal bersama RK dan nenek RK di tempat kost rumah petak kecil.

“Penghasilan saya hanya cukup untuk makan dan membayar uang kost sebesar Rp. 250.000 sebulan saja. Itu kalau untung-untungan ada pekerjaan,” imbuhnya.

Yuliatin sangat berharap putranya bisa melanjutkan sekolah. Supaya taraf hidupnya lebih baik dari sekarang.

“Saya ingin dia melanjutkan sekolah supaya pintar seperti orang-orang. Tidak seperti ibunya yang kerja serabutan. Biar punya pekerjaan yang layak,” tutur Yuliatin dengan penuh harap sambil mengelus kepala anaknya.

Usai mendengarkan keluhan Yuliatin, Legislator fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya Anas Karno meminta kader PDIP supaya mendata identitas keluarga RK.

“Sabar Bu, kita akan cari solusinya,” ujar Anas Karno.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian serius oleh pihak kelurahan dan kecamatan setempat, untuk melakukan intervensi. Apalagi keluarga anak ini beridentitas sebagai warga Surabaya,” jelasnya.

Anas Karno menambahkan, anak Surabaya sudah dijamin oleh pemerintah kota Surabaya untuk mendapatkan pendidikan dibangku sekolah.

“Berbagai program intervensi untuk pendidikan diberikan pemkot Surabaya. Bahkan sekolah SD negeri sampai SMP negeri gratis karena pengelolaannya menjadi kewenangan pemerintah kota,” jelas wakil ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya ini

Sebelum beranjak untuk melanjutkan kegiatan door to door sosialisasi Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan, Anas Karno pun memberikan sedikit bantuan kepada ibu Yuliatin dan berjanji akan memperjuangkan keluhan keluarga RK ini.

“Kita akan perjuangkan keluhan ibu Yuliatin ini hingga mendapat intervensi dari Pemkot Surabaya,” pungkas Anas.