Surabaya, cakrawalapost.com – Paguyuban pembeli Sipoa Grup menggelar media gathering terkait kasus penipuan dari 473 korban hanya 14 dapat pengembalian. Terkait hal ini para korban apartement ‘Sipoa Group’ berterima kasih kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) yang telah mengusut tuntas kasus ‘Sipoa Group’.
Dihadiri Kuasa hukum Paguyuban Pembeli Sipoa (P2S), Dian Purnama Anugerah, keluarga Yulia (owner) beserta partnership, Rabu malam (23/05/2018).
Kuasa hukum Paguyuban Pembeli Sipoa (P2S), Dian Purnama Anugerah mengatakan, “Kami akan menunggu kinerja kepolisian untuk mengungkap siapa dalang di balik semua ini. Polda Jatim sangat bagus dalam penanganan kasus ini, dalam pengembangannya dari dua tersangka tambah lagi empat tersangka, jadi total enam orang tersangka.”
“Dalam pengembangannya kepolisian diharapkan berlanjut ke Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan mengusut tuntas uang dari pembeli,” imbuhnya.
Masih dengan Dian sebagai Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum (UKBH) Unair ini menegaskan, langkah hukum yang dilakukan P2S murni dari para anggota paguyuban yang anggotanya 473 orang.
“Kalau ada yang mengatakan di balik P2S dan korban pembeli apartemen Sipoa itu Kapolda Jatim (Irjen Pol Machfud Arifin) dan mafia tanah Surabaya, sama sekali tak benar,” tegas Dian.
Juga ada pengacara bernama Edi Dwi Martono yang mengaku kuasa hukum ‘Sipoa Group’. Edi, disebut membuat pernyataan ke media bahwa aset Sipoa atas nama PT Royal Avatar akan dicaplok mafia tanah Surabaya yang teman dekat Kapolda Jatim.
“Sama sekali tak benar, kami akan mengambil langkah hukum jika tak ada klarifikasi dan hasil penyelidikan yang dilakukan ternyata ada 25 proyek ‘Sipoa Group’ tidak tergarap,” tegas Dian.
Ketua P2S Antonius Joko Mulyono mengaku, ada 473 anggota paguyuban yang tertipu. Dari jumlah tersebut hanya 14 orang dari ‘Sipoa Grup’ yang menerima pengembalian uang.
“Saya dapat pengembalian full Rp29 juta,” imbuhnya.
“Masih ada sekitar Rp 50 miliar uang dari anggota P2S yang disetor ke Sipoa. Belum dari paguyuban pembeli lainnya, karena di luar P2S juga banyak yang jadi korban Sipoa,” pungkas Antonius. (M9)