Aksi Fashion Show Diminta Harus Cerminkan Budaya Arek Suroboyo. Wali Kota Eri : Ojo Sing Gak Karu-karuan

oleh -193 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

Surabaya, cakrawalanews.co – Kegiatan fashion Show yang menggunakan zebra cross dikawasan jalan tunjungan sebagai catwalk yang diinisiasi oleh para pegiat fashion  mendapat banyak sorotan dari banyak pihak lantaran mengganggu ketertiban umum hingga berujung pembubaran oleh pihak satpol pp pada minggu, (24/07/2022).

Bahkan, Wali kota Surabaya nampak menyayangkan adanya aksi lenggak lenggok pamer baju di jalanan ini lantaran sudah mengganggu kenyamanan pengendara dan ketertiban lalu lintas (lalin).

“Kemarin kita hentikan. Ini bukan soal tidak pro kreasi atau pro kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama, kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (25/7/2022).

Wali Kota Eri menyatakan, bahwa penghentian kegiatan itu bukan berarti pemkot tidak pro terhadap kreasi seni di Surabaya. Karena sebenarnya program serupa dapat dilakukan di tempat dan momen lain.

Ia mencontohkan, misalnya, ketika agenda Car Free Day (CFD) atau dapat digelar di Balai Pemuda serta sejumlah ruang terbuka hijau di Kota Pahlawan. Ini bisa dilakukan sebagai unjuk kreasi fashion anak-anak muda Surabaya.

“Bisa digelar di Balai Pemuda dan berbagai ruang terbuka hijau, dengan tetap jaga kebersihan dan tidak merusak taman. Atau di pedestrian dengan konsep terjadwal dan berizin, supaya bisa diatur agar tidak mengurangi kenyamanan masyarakat luas,”  tuturnya.

Dengan demikian, Wali Kota Eri Cahyadi meyakini, bahwa kreasi semacam ini tidak akan menimbulkan kemacetan. Sebab, gelaran tersebut memang dilakukan saat Car Free Day dan di ruang-ruang publik non jalan raya.

“Soal konsep outfitnya, silahkan berkreasi. Namun, harus tetap menginspirasi, ojok pating pecotot (tidak rapi) dan sing gak karu-karuan (tidak pantas), juga harus mencerminkan karakter khas arek Suroboyo,” tegasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, pada November tahun 2021, Pemkot Surabaya telah meluncurkan konsep di Jalan Tunjungan berupa ‘Tunjungan Romansa’. Konsep tersebut disediakan sebagai ruang kreasi seni, budaya, dan ekonomi kreatif di Kota Surabaya.

“Musik, fashion, kuliner, dan beragam kreasi melebur di Tunjungan Romansa. Sebagian dikonsep di area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan,” ujarnya.

Sedangkan terkait fashion, kata dia, Pemkot Surabaya juga telah memfasilitasi dalam berbagai pergelarannya. Termasuk dengan menampilkan brand-brand lokal dan Usaha Mikro Kecil secara rutin, lewat Surabaya Fashion Week dan banyak lagi.

“Pelatihan desain fashion juga dilakukan agar tumbuh desainer-desainer fashion andal dari Surabaya. Bahkan kita sedang siapkan workshop penulisan fashion agar geliat fashion di Surabaya bisa tersebar luas dan menginspirasi lewat model komunikasi yang baik,” pungkas dia. (hadi)