Surabaya, cakrawalanews.co – Anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius mendorong Dinas Lingkungan (LH) Hidup Kota Surabaya intensif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah industri yang ada di Kota Surabaya.
Upaya itu dilakukan untuk mendapatkan sample, apakah industri yang bersangkutan sudah melakukan aktivitas pengolahan limbah sesuai ketentuan.
“Jangan sampai terjadi lagi kasus pembuangan limbah cair di dekat Rusun Romokalisari, yang mengakibatkan sejumlah warga mengalami keracunan,” kata Vinsensius, Jumat (14/7/2017).
Legislator yang akrab disapa Awey ini mengakui, untuk membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tidaklah murah.
Untuk itu, sebutnya, dalam beberapa kali kesempatan, perusahaan mencuri kesempatan membuang limbahnya ke sungai, laut maupun tempat-tempat lainnya.
“Akhirnya dampaknya ke masyarakat, merusak ekosistem yang ada,” kata politisi Partai Nasdem ini.
Dia menambahkan, dalam IPAL kadangkala filterisasi yang ada tak memenuhi standar. Untuk itu, memerlukan uji laboratorium lebih lanjut.
Pasalnya, sejauh yang dia ketahui, pemeriksaan hanya dilakukan saat pendirian perusahaan, dan itupun kadangkala hanya bersifat formalitas. Kemudian diuji lagi saat ada pengajuan ke dinas lingkungan hidup.
Namun selang waktunya cukup lama. “Padahal praktiknya banyak terjadi pelanggaran,” tuturnya
Awey mengharapkan, tindakan proaktif untuk melakukan pemeriksaan jangan hanya ketika ada korban.
Jika dalam hasil pengolahan IPAL ditemukan limbah beracun, maka seketika itu bisa dikenai sanksi berupa surat peringatan atau penutupan apabila sudah melanggar beberapa kali.
“Ini belum pernah dilakukan, hanya ketika ada korban saja,” papar Awey
Menurutnya, di Surabaya ada banyak industri, terutama yang berdiri di dekat sungai. Karena air sungai menjadi bahan baku PDAM, maka baku mutu air sungai harus dijaga.
Apalagi kebutuhan air bersih juga dilindungi oleh undang-undang. “Jangan sampai pemkot ceroboh. Untuk itu harus ada antisipasi,” tandasnya.
Awey mengaku, dari beberapa hearing dengan PDAM diketahui bahwa kualitas air sungai yang menjadi bahan baku air PDAM rendah. Mutu air yang tak bagus itu disebabkan oleh banyaknya industri yang membuang limbahnya ke sungai.
“Makanya perlu diselidiki limbah itu dari mana, dari dalam kota atau luar kota,” ujarnya
Dia mengakui, untuk mengantisipasi pembuangan limbah sembarangan, membutuhkan pengawasan ketat oleh dinas lingkungan hidup, atau dengan melakukan operasi gabungan dengan melibatkan pemerintah provinsi dan aparat kepolisian.(adv/cn03)