cakrawalanews.co – Di tengah krisis beras dan perubahan pola makan, Ahli Gizi Universitas Airlangga (UNAIR) Lailatul Muniroh SKM MKes mengingatkan bahaya konsumsi gula dan garam berlebihan. Ia mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan gula dan garam dalam memasak dan memilih alternatif alami untuk menambah rasa pada makanan.
“Konsumsi gula dan garam berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung,” jelas Lailatul.
Bahaya Konsumsi Gula dan Garam Berlebihan:
Diabetes: Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Hipertensi: Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi.
Penyakit jantung: Konsumsi gula dan garam berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penyakit ginjal: Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Obesitas: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas.
Lailatul memberikan beberapa tips untuk mengurangi penggunaan gula dan garam dalam memasak:
Gunakan rempah-rempah dan bumbu alami: Gunakan rempah-rempah dan bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, dan cabai untuk menambah rasa pada makanan.
Gunakan buah-buahan untuk pemanis alami: Gunakan buah-buahan seperti pisang, kurma, dan madu sebagai pemanis alami dalam makanan dan minuman.
Batasi konsumsi makanan olahan: Makanan olahan umumnya tinggi gula dan garam.
Baca label makanan: Perhatikan kandungan gula dan garam pada label makanan sebelum membeli.
Masak sendiri di rumah: Memasak sendiri di rumah memungkinkan Anda untuk mengontrol jumlah gula dan garam yang digunakan.
Lailatul menekankan bahwa perubahan pola makan ini membutuhkan waktu dan komitmen. “Mulailah dengan langkah kecil dan secara bertahap kurangi penggunaan gula dan garam dalam masakan Anda,” imbuhnya.
Dengan mengurangi konsumsi gula dan garam, masyarakat dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup mereka.(*)