Surabaya,cakrawalanews.co – Meski kunjungan turis asing di Jatim tahun ini meningkat dari tahun lalu, tetapi dari sisi tingkat keterisian hotel masih cukup rendah.
“Kunjungan wisman di Jatim memang meningkat tetapi tingkat keterisian hotel (okupansi) masih sekitar 60 persen. Padahal ada kota-kota tertentu yang punya pariwisata bagus seperti Pasuruan, Malang, daerah-daerah wisata lainnya,” ungkap Jamhadi, Tim Ahli Kamar Dagang dan Industri (Kadin ) Jatim, Jamhadi di Surabaya, Senin(10/12).
Oleh karena itu harus ada strategi supaya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur terus meningkat. Pertama,secara makro harus ada koordinasi antara penyelenggara perjalanan wisata dengan pemilik-pemilik hotel dan pihak maskapai penerbangan di Jatim.
“Misal Bandara Juanda bisa diperbanyak penerbangan langsung ke sini. Selama ini kan belum ada penerbangan langsung dari China ke sini. Jepang juga tidak ada, tapi di Denpasar, semua negara ada penerbangan langsung. Nah, itu yang perlu dikuatin,” paparnya.
Strategi berikutnya yang bisa ditempuh adalah menjalin kerja sama dengan provinsi lain, terutama Yogyakarta dan Bali, melalui penyediaan paket wisata antara Bali-Surabaya-Jogja.
“Nah, itu cara-cara yang harus ditempuh oleh para pelaku usaha di bidang tourism. Lalu strategi ketiga, dengan menggenjot usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih gesit,” bebernya.
Jamhadi mencontohkan, misalnya saja produk batik yang cara berjualannya dirancang agar lebih merakyat seperti lesehan bersimpuh di hotel mewah atau sebagainya.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim sepanjang bulan Januari-Oktober 2018 mencapai 266.217 kunjung atau naik 33,4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 199.598 kunjungan. Sementara itu, pada bulan Oktober 2018 jumlah kunjungan wisman sebesar 25.845 kunjungan atau tumbuh 26,45 persen dari Oktober 2017. (mad/wan/jn)