Surabaya, Cakrawalanews.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur berharap dan meminta kepada Pemprov Jatim yaitu melalui Disperindag dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa menjadi penjaga dan Buffer stok kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat disaat pandemi Covid-19 atau virus corona saat ini.
“Kita berharap pihak terkiat baik Disperindag maupun BUMD Jatim JGU yang didalamnya mengelola Pasar Induk Agribisnis harus mulai menyipkan diri sebagai penjaga stok kebutuhan bahan pokok Masyarakat Jatim,” ujar ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa, Kamis (16/4).
Menurut Aliyadi, saat ini tingginya harga bahan pokok salah satunya gula dan telor bukan disebabkan karena kelangkaan. Namun adanya aksi borong dari lembaga yang ada misalnya instansi pemerintah untuk dijadikan stok untuk diperbantukan kepada masyarakat terlebih pandemik Covid-19.
Padahal disisi lain sesuai data yang diberikan Disperindag stok harga kebutuhan masih cukup sampai saat ini. “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga gula dan telor tersebut. Bukan adanya kelangkaan yang menyebabkan kenaikan tersebut. Salah satu faktornya adanya aksi borong bahan pokok untuk diperbantukan ke masyarakat akibat pandemi Covid-19,” ungkap politisi PKB ini.
Disisi lain, kata Aliyadi saat ini juga ada hasil panen petani padi, telur peternak, daging ayam dan daging segar yang juga belum di serap oleh pasar karena kesulitan angkut imbas penyebaran virus corona ini. “Ini yang juga harus dipikirkan agar mereka tidak alami kerugian dan kebutuhan tersebut bisa diserap untuk me jaga stok kebutuhan,” ungkapnya.
Karena itu lanjut politisi asli Sampang Madura ini, baper stok harus disiapkan oleh pemprop dengan memaksimalkan BUMD dan Disperindag untuk jaga stok yang ada sehingga tidak terjadi kepanikan di masyarakat dan harga tetap bisa terjaga tidak terjadi lonjakan. “Apalagi ini menjelang romadhon dan hari raya. Maka kebutuhan akan banyak. Dengam adanya baper stok yang di siapkan BUMD dan Disperondag dengan membeli hasil petani dan peternak di Jatim yang ada, maka stok akan terjaga,” jelasnya.
Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Disperindag dan BUMD yang ada untuk membicarakan persoalan ini. “Ada beberapa opsi yang harus dilakukan Disperindag Jatim antara lain selain menjadi baper stok juga memastikan keberadaan kebutuhan bahan pokok tersebut ada dan aman. Selain itu juga harus ada ukuran-ukuran yang dibutuhkan oleh masyarakat sampai hari raya idul fitri 2020 ini. Dan yang ketiga adalah menggelar serentak operasi pasar,” pungkasnya. (Caa)