Surabaya, cakrawalanews.co – Insiden bocornya pipa milik PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, membuat kalangan dewan memberikan dua catatan khusus terhadap kasus yang ke-2 ini.
Catatan tersebut diutarakan oleh Komisi C DPRD Kota Surabaya mendorong PDAM Surya Sembada untuk segera mengatasi pipa utama PDAM di Gunung Anyar yang bocor, akibat terkena tiang pancang proyek pembangunan Kampus di Gunung Anyar.
Anggota komisi C, Elok Cahyani mengatakan, ada dua hal yang harus segera ditangani soal bocornya pipa PDAM di Gunung Anyar.
Satu, PDAM harus segera benahi pipa yang bocor agar bisa segera disalurkan kembali kebutuhan air bersih, khususnya warga di wilayah Gunung Anyar.
Kedua, Kata Elok, agar musibah pipa bocor tidak terulang lagi, kita harus flas back apa yang salah, apakah site plan proyek kurang tepat, sehingga lahan yang seharusnya memang diperuntukkan untuk kawasan bangunan sedang (perumahan), dibangun untuk proyek bangunan besar seperti gedung kampus, hotel, dan apartemen.
“Akhirnya, saat pemasangan paku bumi pekerja proyek tidak mengetahui jika dibawah ada saluran pipa PDAM.”ujarnya kepada media ini di gedung DPRD kota Surabaya, Senin (18/05/20).
Politisi Partai Demokrat Surabaya ini menambahkan, dua point diatas tadi yang harus segera diatasi, soal pipa PDAM bocor.
Pasalnya, dengan bocornya pipa PDAM tentu ada kerugian pendapatan negara, hal ini dilihat dengan matinya distribusi air ke pelanggan.
“Berapa nilai potensial loast atau pendapatan yang hilang dari retribusi air.”tegasnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Mujiaman Sukirno mengatakan, setelah seluruh semua peralatan siap dan pekerjaan eksternal telah selesai, maka selanjutnya aliran air akan dimatikan. Hal ini dilakukan untuk mendukung proses pengelasan dan penyambungan pipa.
“Begitu rapi (pengerjaan eksternal) kita matikan (aliran air), kita lakukan pemasangan secepatnya. Ini belum kelihatan lukanya seperti apa, tapi saya asumsi kalau lukanya sama seperti dulu, Insya Allah besok sore selesai,” kata Mujiaman, Senin (18/05/2020).
Untuk mempercepat proses perbaikan, Mujiaman mengaku telah memilih metode cara kerja lain. Jika pada kasus sebelumnya, peralatan seperti alat berat dan para pekerja ditempatkan di titik yang sama, namun tidak untuk sekarang.
“Ada 50 personil yang kami kerahkan. Ada juga (operator alat berat) dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, kemudian sub kontraktor. Untuk alat berat ekskavator ada 4 unit,” katanya.
Menurutnya, pengerjaan pengelasan pipa baru bisa dimulai hari ini karena kemarin semburan air masih terlalu deras. Karena itu, pada tahap awal, pihaknya harus menyelesaikan pengerukan tanah radius 20 meter dari titik central untuk supporting penyambungan pipa.
“Begitu persiapannya selesai, air bisa dikuras lebih cepat sehingga kita bisa kerja. Kalau kemarin belum bisa kerja (penyambungan pipa) karena airnya sangat deras. Karena kalau ngelas, airnya harus berkurang,” jelasnya.
Namun demikian, Mujiaman memastikan, telah menyiapkan suplai air bersih kepada warga terdampak. Setidaknya ada 20 armada milik PDAM yang siap mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak.
“Kami ada 20 armada dan dibantu juga dari pemkot. Titik sasaran utama adalah wilayah Gunung Anyar, Sukolilo dan Kenjeran,” tandasnya.(adv/hdi)