Slawi, Cakrawalanews.co – Kepala Dinkes Kab. Tegal Hendadi dalam konfrenssi pers yang digelar Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jl. Dr. Soetomo Slawi baru – baru ini mengungkapkan 17 orang warga Kabupaten Tegal Klaster Ijtima Gowa keseluruhan sudah dilacak kontak eratnya, mentresing dan melakukan repid tes. Dari tujuh belas orang klaster ijtima Gowa di tresing dari 17 orang itu hasil repid tes pertama negative. Tapi rapid tes harus dilakukan dua kali dalam interval waktu 7 hari itu bertujuan untuk mengetahui seseorang sudah memiliki anti body atau tidak. Dari 17 orang ini 3 orang positif rapid tesnya.
“Perlu masyarakat ketahui rapid tes positif ini bukan berarti covid 19. Sebenarnya bahaya yang benar itu reaktif, jadi dari hasil rapid itu hasilnya reaktif. Untuk diagnosa pastinya harus di PCR dan hasil swabnya di bawa ke Semarang, dari yang 3 orang itu semuanya negative. Jadi yang ijtima Gowa setelah ditresing, rapid tes, semuanya negative” ujar Hendadi.
Hendadi juga minta warga tetap waspada karena ada pergerakan masyarakat yang masih berusaha mudik dengan lewat jalur tikus. Kemudian lewat trevel gelap dan cara lain. Ia mengapresiasi desa dan kecamatan yang sudah pro aktif. Ini merupakan kerjasama yang baik antara kabupaten, kecamatan dan desa. Dan desa ini responya cukup bagus ada Satgas covid 19 di desa. kemudian ada tempat isolasi. Kejadian di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah pemilik pabrik kecap meninggal ternyata positif covid 19.
Pabrik memiliki 35 karyawan dan karyawati, kemudian Dinkes mentresing dan menjalani rapid test. Kemudian dilakukan isolasi di desa, setelah dilakukan rapid test 2 kali dan hasilnya negative semua. Peran desa dalm hal ini sungguh luar biasa sangat diperlukan. Karena dengan peran desa itu bisa melokalisir dan mengkarantina, mengawasi isolasi itu sungguh langkah langkah luar biasa. Itu salah upaya untuk mengunci penyebaran covid 19. Tidak kalah penting peran masyarakat sangat diperlukan dalam kedisplinan. Untuk jaga jarak pakai masker, dan sesering mungkin cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, itu langlah yang sederhana tapi manfaanya luar biasa, ungkapnya .
Lanjut Hendadi, pakai masker cara efektif untuk mencegah penularan. Karena dengan yang carier pakai masker tidak membawa virus. Pakai masker bisa menekan penularan hampir 70%. Inilah yang kemudian Pemkab Tegal mencanangkan memberi masker dengan program 1 juta masker. Dan sudah dibagi ke semua desa secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduknya. Termasuk dibagikan secara gratis disejumlah pasar tardisonal, Puskesmas, dirumah sakit. Dengan kerjasama Satpol PP pihaknya juga melakukan pembagian masker gratis pada tempat – tempat kerumunan massa. Termasuk penjual pembvali pada pasar tradisonal,ini dilakukan guna menekan resiko pandemic covid 19. (Dasuki)