Surabaya, Cakrawalanews.co – DPW Perempuan Bangsa Jawa Timur menggelar peringatan Hari Ibu dengan memberikan penghargaan Great Mother Award kepada para Ibu Hebat yang ada di Jawa Timur di Surabaya Suites, Minggu (22/12). Ada 10 kategori penghargaan yang diberikan organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada ibu-ibu Hebat. ”Kami memberikan penghargaan kepada Ibu-Ibu Hebat dari berbagai perspektif,” ujar Ketua DPW Perempuan Bangsa Jatim Hj. Anik Maslachah.
Lebih jauh calon wakil ketua DPRD Jatim ini menjelaskan kategori penerima Great Mother Award itu seperti seorang ibu yang menjadi single parent namun sukses menyekolahkan tiga orang anaknya hingga bangku kuliah. “Ada juga seorang Ibu yang berstatus sebagai single parent namun mampu memondokkan beberapa anaknya sekaligus. Tentu hal seperti itu tidak mudah dan hal ini menjadi penghargaan kepada ibu tersebut,” jelas Wakil Ketua DPW PKB Jatim ini.
Secara simbolis, penghargaan Great Mother Awardini diserahkan oleh Ketua DPW PKB Jawa Timur, yang juga menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Abdul Halim Iskandar. Pada saat penyerahan, Adul Halim Iskandar bersama Anik Maslachah pun sempat berdialog dengan para penerima penghargaan. Beberapa ibu hebat ada yang menceritakan suka duka berjuang membesarkan anak-anak sendirian, sehingga hadirin tak kuasa meneteskan air mata.
Politisi perempuan asal Sidoarjo ini menambahkan, bahwa pada momentum Hari Ibu tersebut pihaknya mengajak para perempuan di Jatim pada khususnyadan Indonesia pada umumnya untuk bangkit. Di era modern, lanjut Anik para ibu memiliki kesempatan cukup besar, namun juga tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Sebab ibu memiliki fungsi ganda, yaitu mengurus keluarga dan bisa sukses di karier. ”Hari Ibu menjadi penghargaan kepada ibu karena mampu menopang berbagai tugas sekaligus. Sehingga bukan hanya bisa menyelesaikan tugas domestik, namun juga tugas publik,” dalihnya.
Mengingat, besarnya tanggungjawab kedua hal tersebut, kata Anik, jumlah ibu dan perempuan yang juga bekerja juga semakin besar seiring dengan tumbuhnya kesadaran keluarga untuk peran ibu dan juga ayah. “Hari ini, presentasi perempuan pekerja sudah di atas 50 persen. Ketika sukses di perkerjaan, ternyata perempuan juga bisa menyelesaikan pekerjaan di rumah. Ini sebuah kesempatan yang seharusnya bisa diambil,” harapnya.
Namun, di sisi lain perempuan karier juga terkadang dihadapkan dengan situasi sulit, di antaranya jurang perceraian. Menurut Anik, hal ini harus diselesaikan secara bersama antara ayah dan ibu serta perlu pentingnya kesadaran akan peran seorang ibu. “Maraknya broken home menjadi tantangan. Tanggungjawab keluarga seakan-akan dibebankan kepada ibu. Padahal, di dalam kesetaraan gender, selagi ada waktu dan kemampuan, maka hal itu menjadi kewajiban bersama antara ayah dan ibu,” pungkasnya. (caa)