Surabaya, cakrawalanews.co – Awak media yang berasal dari televisi, radio, cetak maupun online di Surabaya, turun ke jalan meneriakkan keadilan bagi para pekerja media.
Aksi yang di gelar di Kawasan Taman Apsari Surabaya di awali dengan mengumpulkan ID card yang kemudian ditaburi bunga.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas Kekerasan yang dialami Jurnalis LKBN Antara, Darwis Fatir.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk duka terhadap kekerasan yang dialami jurnalis saat menjalankan tugas peliputan.
Dalam aksinya wartawan Surabaya juga meminta Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian bertanggung jawab dan mengusut tuntas kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi kemarin di Makassar.
“Kapolri harus mengusut kasus ini hingga tuntas. Mereka yang bersalah harus ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku. Aparat telah melanggar UU Pers, menghalangi jurnalis saat menjalankan tugas peliputan,” ujar Alam, salah satu orator dalam aksi tersebut.
Unjuk rasa anti kekerasan bagi jurnalis di Surabaya, juga diwarnai dengan aksi teatrikal yang mencerminkan kekerasan terhadap wartawan.
Aneka poster yang menarik juga ikut hadir ditengah-tengah aksi massa seperti : Jurnalis Butuh Kasih Sayang, Bukan Tendangan, Kami Wartawan Bukan Musuh Polisi, Kami Bekerja Mengabdi Jangan Dimusuhi.
Selain poster para jurnalis juga menutup mulut dengan lakban hitam, sebagai bentuk duka akan kekerasan terhadap awak media.(hdi/cn02)