Surabaya, cakrawalanews.co – Musik dengan ilmu pengetahuan (sains) merupakan dua hal yang berbeda. Namun bagi Voyager 4, grup musik asal Perancis, sains justru menginspirasi dalam bermain musik. Nama grup inipun diambil dari nama pesawat luar angkasa NASA kenamaan, Voyager. Keren kan?
Untuk pertama kali sejak dibentuk pada 2017 silam, Voyager 4 datang ke Indonesia dan langsung menuju Kota Surabaya. Para personel grup band beraliran jazz tersebut merasa takjub dengan keramahan orang Surabaya.
“Ini pertama kalinya kami datang ke Surabaya. Orang-orangnya sangat ramah. Kami jadi ingin mengenal lebih dalam budaya Indonesia, terutama Surabaya,” ujar salah satu personel Voyager 4, Ohane Dourian, saat temu media di Hotel Harris Gubeng Surabaya, Rabu (24/7/19).
Dari Surabaya Voyager 4 akan bertolak ke Probolinggo untuk tampil dalam perhelatan Jazz Gunung Bromo (26 Juli). Selanjutnya keempat musisi ini akan kembali ke Surabaya untuk tampil di Hotel Harris (28 Juli). Dari Kota Pahlawan mereka melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk manggung di Hotel Sheraton (2 Agustus). Penampilan mereka di Indonesia akan berakhir pada perhelatan Ubud Jazz Festival di Bali pada 17 Agustus mendatang.
Dikisahkan Dourian, Voyager 4 terdiri dari 4 musisi, kawan-kawan lama saat kuliah di sekolah musik. Mereka adalah Ohane Dourian (piano, kibor, komposer), Galindo Cuadra (gitar), Gabriel Ferrari (drum), dan Paul Herry-Pasmanian (bas).
Para personelnya merupakan lulusan sekolah musik/konservatori, yang memiliki karir masing-masing baik sendiri maupun berbagung di berbagai sebelumnya. Atas inisiatif Dourian, terbentuklah Voyager 4.
“Kami sangat mencintai sains. Kami ingin mengenalkan keindahan sains ke khalayak luas melalui musik,” tukas Dourian.
Dalam setiap penampilannya, Voyager mengundang penonton untuk membayangkan Lubang Hitam, Gravitasi, ataupun Filosofi Sains Albert Einstein. Uniknya lagi, saat tampil mereka kompak mengenakan pakaian ala astronot.
Voyager 4 beraliran jazz modern yang menggabungkan musik lembut, beat nan kuat, rock fusion, elektro dan melodi khas Armenia. Penonton bisa melihat pengaruh grup E.S.T Trio (grup musik kenamaan Eropa asal Swedia), tanpa mengabaikan genre terkini.
Melalui penampilan secara visual dan musik, para musisi Voyager 4 membawa penonton melanglang ke dalam dokumentasi musikal puisi alam semesta.
Kekuatan musik merekapun mendapat apresiasi dan mereka memperoleh penghargaan Léopold Bellan’s International Prize (Jazz / 2017). (rur)