Surabaya, cakrawalanews.co – Jumlah penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih ternyata melebihi kapasitas dari daya tampung Liponsos itu sendiri, alias overloud.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Surabaya, Agus Rosyid, Selasa (23/7) mengungkapkan, saat ini jumlah penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menghuni di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih lebih dari 900 orang.
Sedangkan kapasitas Liponsos hanya bisa menampung sekitar 600 orang. Mereka yang menghuni liponsos, selain anak jalanan, Penyandang Masalah Tuna Susila, Lansia telantar dan Orang Dengan Gangguan Jiwa.
Dari sejumlah penghuni liponsos tersebut, sebanyak 835 orang adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Agus mengatakan, pihaknya setiap hari melakukan identifikasi terhadap ODGJ, dengan tujuan agar mereka bisa mengetahui alamat asal.
“Karena bukan warga Surabaya kita pulangkan,” terangnya usai mengikuti Rapat Pansus Pengarustamaan Gender di Komisi D DPRD Surabaya.
Ia menjelaskan, Di liponsos Dinas Sosial melakukan pembinaan terhadap para penyandang gangguan jiwa dan pengobatan secara kontinue. Harapannya, ketika kembali ke kampung, mereka bisa diterima oleh keluarganya dalam kondisi sehat dan bisa melaksanakan aktifitas sosial seperti yang lainnya.
“Kalau rata-rata mereka dari daerah mana ? hampir semua daerah di Jatim ada yang kita pulangkan,” katanya.
Agus Rosyid menyebut, ODGJ yang di liponsos tak hanya berasal dari wilayah Gerbang Kertasusila, Mataraman, serta Tapal Kuda. Setiap bulan sedikitnya 5- 10 orang penyandang gangguan jiwa yang terjaring dari operasi yang dilakukan Satpol PP.
“Tapi antara yang masuk dan keluar. Banyak yang sudah kita pulangkan,” ungkapnya.
Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial ini menyampaikan, untuk pemulangan PMKS, pihaknya melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim . Pemulangan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi overload penghuni di Liponsos.(hdi/cn02)