Surabaya, cakrawalanews.co – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa setuju dan mendukung adanya aturan yang mewajibkan tes urine bagi pasangan yang akan menikah. Kebijakan ini supaya generasi muda terbebas dari Narkoba.
“Bagi saya tes tersebut wajar dilakukan pasangan yang akan menjalani pernikahan, karena tes ini bisa diketahui pasangan tersebut apakah terbebas dari dari AIDS dan Narkoba. Tapi mereka tetap harus melanjutkan pernikahan karena dua pasangan nikah telah membuat kesepakatan dan kesepahaman yang sudah dibangun sejak awal,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Grahadi, Senin (15/7) sore.
Lebih lanjut dikatakannya, Tes urine ini langsung lebih muda diketahui apakah pasangan tersebut mengkomsumsi narkoba daripada tes melalui rambut yang begitu lama untuk diketahui apakah dia mengkonsumsi narkoba. “Membangun ketahanan keluarga yang kuat dan bersih adalah kebutuhan kita. Jadi apabila ada kekurangan pada pasangan kita maka pasangan tersebut bergerak untuk menutupi, saling menjaga dan menguatkan,”paparnya.
Ia menambahkan, tes urine pra nikah ini juga merupakan salah satu bagian dari rekam medik kesehatan tubuh manusia yang juga menjadi salah satu persyaratan pernikahan juga. “Perlu diingat bahwa tes ini tidak untuk menakuti para pasangan yang akan menikah, tapi justru pencegahan masyarakat pada penggunaan narkoba sejak dini. Bahkan nantinya pasangan yang menikah akan memiliki keturunan yang jadi penerus bangsa yang sehat dan kuat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim untuk membuat aturan adanya tes urine bagi pasangan yang akan menikah. Kebijakan tersebut akan mulai diterapkan pada awal Agustus 2019. Program ini sebagai supaya agar generasi muda terbebas dari narkoba.
Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Moch Amin Mahfud menjelaskan, program itu akan diterapkan pada 38 KUA seluruh Jatim pada awal Agustus 2019. Jika ada calon pengantin yang positif menggunakan narkoba, maka akan direhabilitasi oleh BNNP Jatim.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Priyambadha mengatakan, kesadaran untuk tidak menggunakan barang haram itu harus digalakkan. Terlebih nantinya pasangan yang menikah akan memiliki keturunan yang jadi penerus bangsa. (jnr/wan/pca/p)