Surabaya, cakrawalanews.co – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, menitipkan pesannya melalui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada para peserta dan undangan peringatan Hari Pendidikan Nasional di Gedung Grahadi, Kamis (2/5).
Pada bagian awal pesan yang disampaikan, Muhadjir Effendy, mengajak masyarakat untuk sama-sama bersikap dewasa di tengah momentum politik tahun ini. Sebab menurutnya hal tersebut berkaitan erat dengan tujuan pendidikan nasional dalam rangka membentuk warga negara yang demokratis sebagaimana disebutkan pada UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3.
“Semakin dewasa berdemokrasi, perlu kita ketahui bersama bahwa terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional kita, sebagaimana disebutkan pada UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3,” kata Khofifah mewakili Muhadjir Effendy (2/5).
Adapun isi daripada UU yang dimaksud adalah “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Lanjut Effendy dalam pesannya tersebut, perhatian pemerintaah saat ini, sudah mulai bergeser dari yang sebelumnya berfokus pada pembangunan infrastruktur lalu ke pembangunan sumber daya manusia, dengan begitu sektor pendidikan dan kebudayaan menemukan urgensinya.
“Saat ini perhatian pemerintah mulai bergeser, dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia, di sini sektor pendidikan dan kebudayaan menemukan urgensinya, maka dari itu tema dari Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 adalah Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan,” ucap Khofifah dengan nada tegas di hadapan para peserta dan tamu undangan (2/5).
Muhadjir Effendy berharap supaya tema yang diusung dengan tajuk ‘Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan’ ini dapat mewakili pesan penting Ki Hadjar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang sarat nilai serta pengalaman kebudayaan dengan membingkai hadirnya sumber daya-sumber daya yang berkualitas.
Muhadjir juga menekankan, bahwa kebudayaan nasional merupakan akar pendidikan nasional, selaras dengan maksud Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang akan mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh, pemberi hidup, dan penyangga bangunan pendidikan nasional, “karena itu, kebudayaan yang maju adalah prasyarat yang harus dipenuhi,” pungkas Khofifah dalam penyampaiannya.
Tindakan serius itu dibuktukan dengan wujud dukungan dana pendidikan sebanyak 63% yang pengelolaannya diserahkan kepada daerah baik melalui dana alokasi umum dan khusus, “sehingga pemerintah daerah mampu memaksimalkanya, melalui tindakan pro aktif dan lebih aktif,” tutur Khofifa lagi.
Acara pun ditutup dengan penandatangan kerja sama antara Pemprov Jawa Timur dengan Pangdam V brawijaya yang disaksikan KASAD TNI untuk pembangunan SMA 5 taruna Jawa timur. Dan juga penampilan drama kolosal dari SMK 12 Surabaya.(wan/.jnr)