Surabaya,cakrawalanews.co – Pelaksanaan Pilpres dan Pileg bakal digelar 17 April mendatang mendapatkan atensi khusus dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Ia mengingatkan pada Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetiya Boedi untuk memastikan keamanan dari tingkat TPS (Tempat Pemungutan Suara) hingga PPK (Panitia Pemungutan Kecamatan).
“Saat pemilihan, tingkat kerawanan dimulai dari TPS. Saat selesai pencoblosan dan penghitungan naik ke desa atau kelurahan hingga ke PPK (kecamatan, red),” kata Khofifah saat ditemui usai latihan Sispamkota di Makodam V/Brawijaya, Selasa (19/3).
Di tingkat TPS, kata dia, pengamanan perlu diwaspadai pada saksi. “Satu TPS setidaknya akan ada 50 saksi karena ada 16 parpol baik untuk saksi DPDR tingkat 2, tingkat 1, atau DPR pusat. Belum lagi saksi dari pilpres,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saksi yang berada di dalam TPS dan teregister atau terdaftar sebagai saksi yang sah masih dapat dikoordinasikan. Namun ia meminta antisipasi pengamanan bagi saksi yang di luar TPS.
“Saksi yang di luar ini kan tidak terregistrasi jadi aparat keamanan wajib untuk mengantisipasi agar tidak sampai timbul kericuhan. Saya kira Kapolda dan Pangdam sudah mengantisipasi hal itu,” ungkapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengaku bangga dengan sinergitas TNI dan Polri di wilayah Jawa Timur. “Saya sangat senang dan bangga karena partnership yang bagus baik TNI dan Polri bisa kompak, sehingga Jatim bisa tetap aman. Ini tak lepas dari doa dari tokoh agama dan tokoh masyarakat serta masyarakat Jatim,” tuturnya. (wan/jnr/afr/s)