Sidoarjo, cakrawalanews.co – Pameran bertajuk Expo Produk dan Alsintan (alat mesin pertanian) Peternakan dalam rangka Kontes Ternak dan Panen Pedet Jawa Timur Tahun 2018 resmi dibuka oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di Pasar Induk Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, Sabtu (27/10/18).
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Dirjen PKH karena Sidoarjo terpilih sebagi tempat terselenggaranya kontes ternak dan panen pedet,” kata Saiful Ilah saat membuka pameran itu.
Expo menampilkan hasil sarana dan prasarana peternakan di Jatim. Dengan expo diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu produk peternakan. Untuk kontes ternak, Saiful Ilah berharap dapat memotivasi peternak yang lainnya supaya beternak lebih bersemangat.
“Panen pedet merupakan bukti panen rakyat dari hasil Inseminasi Buatan (IB). Dan kawin suntik masal merupakan tindak lanjut dari IB yang dilakukan di Kabupaten Sidoarjo dan kabupaten lain di Jatim,”papar Bupati.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) I Ketut Diarmita mengatakan, kontes ternak bertujuan memberikan rangsangan terhadap para peternak untuk memelihara ternak lebih baik lagi.
“Kami siapkan 79 ekor sapi untuk juara 1 hingga 5,” ujarnya.
Ketika ditanya mengapa memilih Jatim dalam kontes nasional, karena Jatim dinilai merupakan gudang ternak di Indonesia. Sekitar 55 sampai 60 persen sapi ada di Jatim.
“Nah, ketika Jatim ini goyang ternaknya, kami akan goyang semua. Jadi, Jatim harus berikan rangsangan yang kuat,” ungkapnya.
Ketut Diarmita menilai, karakter peternak, inseminator dan kepala dinas di Jatim sangat bersemangat. Diharapkan, kesuksesan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) mencapai 96 persen sudah oke, namun dapat dicapai 125 persen.
“Kita ingin melihat loncatan populasi. Karena tujuannya tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga ekspor,” paparnya
Lebih lanjut, dijelaskan, angka kelahiran sejak pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 hingga saat ini (23 Oktober 2018) sudah lahir 2.314.065 ekor dari indukan sapi milik peternak.
“Kinerja nasional Upsus Siwab tercatat dari data yang sudah masuk dalam sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi) telah mencapai angka yang menggembirakan,” kata dia.
Enam bulan ke depan, Ketut memprediksikan pedet yang lahir akan dapat mencapai 3,5 juta ekor lebih. Prediksi ini berdasarkan catatan saat ini dan ada tambahan dari sapi yang bunting. Ini artinya telah terjadi loncatan populasi luar biasa melalui program Upsus Siwab. Selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus Siwab juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi.
Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, lanjutnya, jika harga anak sapi lepas sapi rata-rata Rp 8 juta, maka jika hasil Upsus Siwab 2017–2018 sebanyak 2.314.065 ekor akan memperoleh nilai ekonomis Rp18,51 triliun.
Nilai yang sangat fantastis, mengingat investasi program Uspsus Siwab 2017–2018 hanya Rp 1,41 triliun, sehingga ada kenaikan nilai tambah di peternak sebesar Rp 17,1 triliun.
Kontribusi 43 persen, Kepala Dinas Peternakan Jatim Wemmi Niamawati mengucapkan syukur atas keberhasilan Upsus Siwab di Jatim. Tahun 2018 targetnya 1,29 juta ekor dan sampai 18 Oktober 2018 ternyata realisasinya sebesar 125 persen. Ini menyumbang 43 persen kontribusi Jatim terhadap nasional.
“Dalam Kontes Ternak dan Panen Pedet Jawa Timur tahun 2018 ini banyak tujuannya, untuk memberikan apresiasi kepada pelaku peternak sapi potong dalam produksi sapi ternak,” pungkasnya. (herry)