Surabaya, cakrawalanews.co – Pemilu 2019 untuk Pilpres dan Pileg akan berlangsung pada 17 April 2019. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tjahjo Kumolo menegaskan sukses dan lancarnya pelaksanaan pesta demokrasi tersebut bergantung pada tiga hal.
“Sukses Pilkada dan Pemilu itu ditentukan tiga hal. Pertama partisipasi pemilih dan kedua tidak ada money politics. Ketiga, kampanye ide gagasan dan program tanpa ada unsur SARA hoax dan menebar kebencian,” kata Mendagri saat Penganugerahan Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jatim dan Good Practices Awards Tahun 2018 di Surabaya, Senin (22/10/18) malam.
Ia menjelaskan, partisipasi pemilih dapat ditingkatkan melalui sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPU dan juga dibantu oleh pemerintah. “Dengan adanya sosialisasi yang baik, maka tingkat kehadiran masyarakat pada saat pemilihan di TPS (Tempat Pemungutan Suara, red) akan tinggi,” jelasnya.
Kedua, kata dia, money politics atau politik uang juga akan memicu terjadinya korupsi. Untuk itu, ia juga meminta aparat penegak hukum untuk bisa ikut memantau pelaksanaan selama pemilu berlangsung. “Kami akan mendukung Bawaslu dan aparat penegak hukum jika menemukan indikasi money politics untuk segera ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Selain itu, jelang pelaksanaan pemilu, Mendagri juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap isu hoaks atau informasi bohong. “Tentunya banyak hoaks dan ujaran kebencian yang beredar di media sosial selama masa kampanye Pilpres dan Pileg 2019. Masyarakat harus waspada dan hati-hati agar tidak sampai terprovokasi,” ujarnya.
Menurutnya, dalam masa kampanye sebaiknya tidak ada penyebaran hoaks melalui medsos. Namun, lanjut dia, kampanye semestinya diisi dengan adu ide dan gagasan program yang menarik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(jnr/rur)