Surabaya, cakrawalapost.com -Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso,menyatakan seluruh kabupaten/kota sudah mendapatkan sertifikat eleminasi malaria.
“Sertifikat itu artinya mulai tahun ini bahkan 2-3 tahun sebelumnya di Jawa Timur telah dinyatakan bebas dari penyakit malaria baru atau penularan setempat. Namun, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan dalam tahap pemeliharaan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit malaria atau munculnya kasus baru atau KLB malaria di Jawa Timur,” katanya, Senin, (17/9) saat peringatan Hari Nyamuk se dunia dan ASEAN Dengue Day di Poltekkes Surabaya.
Ia menjelaskan masalah penyakit tular vektor utamanya penyakit demam berdarah merupakan masalah yang kompleks. Masalah tersebut terkait dengan berbagai aspek seperti aspek penyebab penyakit, aspek nyamuk penular dan aspek lingkungan yang mempengaruhi jumlah nyamuk penular dan perilaku manusia yang memungkinkan untuk digigit nyamuk.
“Teknologi untuk mengatasi aspek-aspek tersebut saat ini sudah kita kuasai dan bahkan sudah tersedia di Indonesia sehingga kita yakin mampu untuk mengeliminasi penyakit tular vektor dari jawa timur bahkan di indonesia secara bertahap,” terangnya.
Kohar menyebut upaya pencegahan penyakit tular vektor bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain kelambu berinsektisida yang dapat melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk malaria dan nyamuk penular lain, pencegahan secara biologi ramah lingkungan dalam pengendalian vektor diantaranya dengan biolarvasida, dan tanaman pengusir nyamuk.
Adapun masalah lingkungan, sambungnya, merupakan masalah bersama, masing-masing sektor sesuai dengan tupoksinya dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengurangi jumlah nyamuk seperti mengeringkan air yang tergenang, menebar ikan pemakan jentik dan mengalirkan lagon yang tersumbat pasir ke laut. (luk/s/jn)