Probolinggo, cakrawalapost.com – Bukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo namanya jika tidak punya inovasi. Ada saja yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini untuk menjalankan kegiatannya. Seperti yang digalakkan tahun ini, DLH akan melaksanakan Gerakan Kumpul 4 Ton Sampah Kantong Kresek (GU4SAK) sebagai upaya mengurangi sampah kantong plastik kresek di Kota Probolinggo.
Sesuai tema Hari Lingkungan Hidup, “Kendalikan Sampah Plastik”, untuk mendukung program GU4SAK, masyarakat Kota Probolinggo dikumpulkan hari ini (23/7/2018) di Taman Wisata Lingkungan Hidup (TWSL) dengan membawa sampah kantong plastik kresek.
“Dan, untuk 1 kilogramnya (kresek) dapat ditukar dengan 1 bungkus pupuk kompos atau bibit tanaman,” ujar Sekda Kota Probolinggo, dr Bambang Agus Suwignyo, saat menyampaikan sambutan pembukaan Festival Lingkungan Hidup.
Dijelaskan sekda, DLH bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah memberikan hibah mensin pencacah sampah kantong plastik kresek. Mesin ini akan mengolah sampah kantong plastik kresek menjadi bahan baku pembuatan jalan Laweyan.
Untuk mendukung aksi perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara konkrit di lapangan, DLH menggelar festival lingkungan ini. Sejumlah kegiatan pun digelar, seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba motivator lingkungan, lomba patrol daur ulang, lomba mural 3D, fashion show daur ulang, serta pameran produk unggulan ramah lingkungan yang diikuti kelurahan-kelurahan di Kota Probolinggo. Di lokasi yang sama Palang Merah Indonesia (PMI) juga membuka stand donor darah.
“Setelah kegiatan ini selesai, diharapkan ada peningkatan pemahaman dan kesadaran yang diikuti perubahan perilaku masyarakat yang bermanfaat bagi lingkungan. Terus tingkatkan jumlah reduksi sampah di masyarakat. Mari kita bersatu dan bertekad kendalikan sampah plastik bersama-sama,” ajak sekda yang mewakili wali kota.
Kepala DLH Budi Krisyanto menegaskan, festival ini diadakan sebagai media komunikasi, edukasi, kampanye/sosialisasi dan transformasi pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan. Selain itu juga sebagai wahana untuk menyosialisasikan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup pada seluruh elemen masyarakat, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, mendorong masyarakat memaksimalkan sampah melalui 3R (reduce, reuse, recycle) menjadi produk bernilai ekonomis.
“Menambah nilai moral dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dan media bagi pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan lingkungan hidup di Kota Probolinggo. Kami juga akan membuat kebijakan pengurangan sampah plastik dengan melibatkan semua elemen masyarakat,” tegas BK, begitu ia biasa disapa.
“Intinya adalah darling, kesadaran lingkungan. Kami buktikan bahwa masyarakat Kota Probolinggo ini darling. Caranya, ya kita harus membuktikan dengan kerja joss Bro!,” seru pria yang hobi mancing ini.(wan)