Pesona Desa Wisata Kadisobo II
Sleman, yukpigi.com – Masyarakat pedesaan saat ini kian sadar dengan menjadikan desanya sebagai destinasi wisata dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup mereka. Selain itu desa yang mereka tepati pun akan semakin terawat baik dari sisi ekositem alam dan masyarakatnya.
Salah satu contoh desa wisata yang ssaat ini sedang berkembang adalah desa wisata Kadisobo II, terletak di desa Trimulyo, Kec. Turi, Kab. Sleman. kepada yukpigi.com senin 25/6/ Mawardi kepala dukuh Kadisobo 2 sekaligus penasehat mengaku keasrian desa dan juga aktivitas masyarakat sehari -hari merupakan daya tarik wisata yang ditawarkan oleh desa ini.
Tidak hanya itu saja, trecking desa wisata melewati perkebunan warga akan menjadi pemandangan menarik bagi yang berkunjung. “Dikelilingi sungai yang bersih dan jernih. Itulah sebabnya, kami menyediakan wahana susur sungai dengan pemandangan sekeliling yang asri dan alami.” tuturnya.
Petualangan menyusuri sungai tersebut menurutnya akan mampu menyatukan pengunjung dengan alam terutama dengan suasana sungai. Pelajaran akan kelestarian alam mampu tertanam ketika susur sungai di desa ini yang tentunya akan memberikan perasaan rindu untuk kembali lagi mengunjungi desa wisata ini.
Selain itu, tambah Mawardi, Kadisobo II juga menyediakan arena outbound edukatif ditunjang sarana prasarana yang memadai. Agar bisa menikmati suasana alam desa secara sempurna, desa ini juga menyediakan homestay. “Menginap di hotel mahal di tengah kota, tentu sudah sering dan biasa. Tetapi di homestay yang tenang, dengan keramahan khas desa, tentu hal yang sulit dijumpai di tempat lain. Harganya pun jauh lebih terjangkau.” ujarnya.
Untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas Mawardi mengaku sudah melakukan penjajakan dengan salah satu steakholder. ” Ini masih rencana, dan steakholder mengaku siap untuk membangun resort bersama – sama pengelola. Jika tak ada aral melintang targetnya tahun depan resort dapat terealisasi.” ucapnya.
Mawardi menambahkan dengan memanfaatkan produk unggulan daerah, salak pondoh, kuliner olahan serba salak tentu menjadi ciri khas desa wisata ini. “Berbagai macam olahan serba salak ada disini. Mulai dari Sayur, Sambal, Roti dan kolak Dodol, Geplak, Enting-Enting, Wingko, Bakpia, Krupuk, Karamel, Permen, Stick, Bakso, Kipo, Nogosari. Semua itu diakukan sebagai bentuk keprihatinan atas potensi daerah yang dulu sempat menjadi andalan DIY dan Sleman pada khususnya.” ujarnya
Menambah lengkapnya pesona Desa, Kadisobo II, Mawardi juga mengaku mengembangkan daya tarik wisata dengan memfasilitasi penghobi burung berkicau dengan rutin mengadakan pelatihan dan perlombaan burung berkicau. “Sangat cocok sebagai tempat perlombaan burung berkicau, selain tempat yang disediakan lapang dan luas dengan view kolam. Suasana rindang akan membuat sang burung lebih nyaman.” katanya.
Terlepas dari itu semua, Mawardi bersyukur selain dari semangat dan niat dirinya dan semua masyarakat, peran ASPPI yang diwakili Y. Ryanus Cakra Dewaruci sebagai ketua pengelola yang turut aktif dalam pembinaan merupakan bagian penting hingga terwujudnya desa wisata yang pernah masuk dalam nominasi desa wisata di kabupaten Sleman ini.
Sementara diketahui fasilitas di tempat ini desa ini cukup lengkap, listrik, air bersih, kamar mandi dan tempat ibadah tersedia. Juga ada pendopo yang menjadi pusat kegiatan desa wisata Kadisobo. Untuk akses akses mencapai lokasi cukup mudah. Bila dari arah Jogja, setelah Denggung, terus ke barat. Sampai lampu merah Beran masih terus lagi, kemudian akan sampai di pertigaan yang dikenal sebagai Beteng. Silakan ambil arah kanan, atau dikenal sebagai Jalan Turi, Ikuti jalan mulus dan lurus itu sampai sekitar Km 4,5, nanti akan ada petunjuk tertulis yang dipasang di sepanjang jalan sampai menuju lokasi. (kurniawan)