Gresik, cakrawalanews.co – Pemerintah Kabupaten Gresik bisa dibilang berhasil dalam program pemberdayaan perempuan. Pasalnya, program sekolah khusus perempuan mampu meningkatkan kepercayaan diri para perempuan terutama ibu-ibu di desa-desa.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Gresik, Adi Yumanto mengatakan, mulanya Sekoper ini di buka pada tahun 2013 di Kecamatan Wringinanom Gresik. Ada 4 Sekoper di 4 desa di wilayah ujung selatan Gresik ini. Masing-masing Sekoper desa Kesambenkulon, Mondoluku, Sooko dan Sumbergede.
Saat ini tahun 2017, program sekoper direplikasi pada 10 desa di 6 Kecamatan. Masing-masing sekoper desa/kelurahan Pulopancikan dan Kramatinggil di Gresik, Desa Dooro dan Dungus di Cerme, Desa Wonorejo dan Kedungsumber di Balongpanggang, Desa Sidomukti dan Kramat di Bungah, desa Gunungteguh di Sangkapura, desa Kepuhlegundi di Tambak.
“Untuk program 4 sekoper awal di Wringinanom mulai 2013 sampai saat ini sudah ada 955 perempuan yang berhasil diikutkan. Sedangkan pada 10 sekoper yang dimulai pada 2017 pada 10 desa di 6 Kecamatan, ada 300 perempuan yang berhasil diikutkan. Total sudah ada 1.255 perempuan yang berhasil ikut sekoper,” paparnya.
Masih menurut Adi Yumanto, dari pelaksanaan sekolah perempuan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik merupakan inovasi daerah menuju 3 ends yaitu Akhiri kekerasan peremp[uan dan anak, akhiri perdagangan orang dan akhiri kesenjangan ekonomi perempuan.
Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Suyono mengatakan, sekoper adalah salah satu inovasi daerah yang mendukung Pemkab Gresik dalam peraihan Innovative Gouvernment Award (IGA) 2017.
“Ada lima inovasi daerah yang mengantarkan sukses Gresik pada IGA 2017 yaitu Regu Tanam Padi Jajar Legowo (Rutan Pajale), Perpustakaan Mini Kota Wali (Pusmintali), Kartu Keluargaku data Ulang (Kakekku Datang), Jamban dan Ipal Sehat Masyarakat Senang (Jadi Sayang) dan Sekolah perempuan (sekoper)” pungkasnya. (eno/cn08)