Surabaya, Cakrawalanews.co – Angkutan umum (Angkot) di Kota Surabaya menggelar aksi mogok kerja, Selasa (3/10/2017). Ribuan penumpang keleleran dan terpaksa diangkuti oleh mobil polisi dan Satpol PP.
Selain mogok kerja, para sopir Angkot juga membawa armadanya untuk berdemonstrasi ke Tugu Pahlawan. Para sopir Angkot ini tampak berkumpul di Terminal Joyoboyo.
“Semua berangkat naik Angkot ke sekitar Tugu Pahlawan, tepatnya di depan kantor Gubernur,” kata salah seorang pengemudi Angkot jurusan Joyoboyo-Dinoyo-JMP, Sukari (49).
Dalam aksi demonstrasi ini, para sopir Angkot membawa serta beragam spanduk protes, misalnya: “Taksi Online Ilegal Tidak Punya Dasar Hukum Permenhub No 26/2017 Telah Di Anulir Hentikan Kegiatannya Sebelum Ada Regulasi”, “Wong Cilik Ojo Diadu Domba”, “Aku Bukan Hewan Dulur Aplikasi Milik Orang Asing”, “Hapus Aplikasi” dan semacamnya.
Para sopir Angkot Surabaya ini mengancam apabila aspirasinya tidak digubris pemerintah, mereka tidak akan pergi dari lokasi demo dan tidur di sekitar Tugu Pahlawan.
“Pemerintah harus berpikir jernih, taksi online ini kan yang memuat penumpang umum, bukan penumpang pribadi, harusnya kan didasari dasar hukum, kalau gitu kan taksi gelap namanya. Kalau terjadi kecelakaan siapa yang tanggung jawab. Teman-teman angkot tidak masalah ada taksi online asalkan disesuaikan dengan kendaraan umum, 1 KIR dan 2 harus plat kuning,” kata pengemudi angkot jurusan Joyoboyo-Sedati-Juanda, Adi (63).
Selain itu, menurut mereka adanya taksi online tidak hanya merugikan perekonomian mereka tapi juga merugikan negara.
“Angkutan kan ada 3 kalau menghidupkan surat, ada pajak, ada KIR, ada trayek, kalau taksi online mana ada? yang pasti yang
dirugikan bukan hanya kita tapi juga negara,” kata Mathasim (34), sopir angkot jurusan Joyoboyo-Undaan-JMP.
Sementara itu, di depan area Terminal Joyoboyo, tepatnya di depan Polsek Wonokromo terlihat puluhan mobil operasional milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melayani penumpang kendaraan umum.
“Kami sudah standby di sini sejak 5.30 WIB dan kami akan beroperasi hingga demo berakhir, mungkin sekitar jam 17.00 WIB. Tenaga pengemudi yang dikerahkan adalah seluruh pegawai di pemerintahan dan layanan ini gratis.” kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irfan Wahyudrajat.(dtc/ziz)