Jakarta, Cakrawalanews.co – Ratusan karyawan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) JICT kompak menggelar aksi mogok kerja. Aksi ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB di depan kantor JICT, Jakarta Utara, Kamis (3/8/2017).
Para karyawan yang ikut dalam mogok kerja hari ini kompak mengenakan seragam JICT berwarna biru. Mereka berkumpul sejak pagi di halaman parkir JICT.
“Kami mulai dari jam 07.00 pagi. Ada 600 orang yang ikut,” kata Sekretaris Jenderal SPJICT, Firmansyah.
JICT merupakan perusahaan patungan antara Pelindo II dengan HPI, anak usaha dari Hutchison Whampoa Limited (HWL) yang merupakan kelompok usaha milik orang terkaya di Asia, Li Ka-shing.
JICT merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Pelindo II 48,9%, Koperasi Pegawai 0,10%, dan Hutchison Port Holding (HPH) 51%.
Beberapa aparat kepolisian tampak berjaga di kantor JICT. Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Polisi juga berjaga di depan pintu masuk kantor JICT.
Peserta aksi di depan kantor JICT juga tampak duduk dan berbincang dengan peserta aksi mogok kerja lainnya. Aksi mogok kerja ini dilakukan untuk menuntut hak-hak para pekerja JICT, antara lain bonus tahunan, perjanjian kerja bersama (PKB), dan program tabungan investasi (PTI).
Aksi mogok kerja ini membuat aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok sepi. Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja (SP) JICT mengungkapkan bahwa aktivitas bongkar muat di dalam terminal JICT berhenti total. Aktivitas bongkar muat terhenti sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Crane yang terpasang di terminal JICT juga berhenti beroperasi. Di sisi lain, deretan kontainer juga menumpuk di terminal JICT.
Saat ini, aktivitas keluar masuk truk kontainer dari dan ke dalam JICT juga ditutup.(dtc/ziz)