Jawa Timur butuh lebih banyak pengusaha agar bisa menang dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), khususnya pengusaha perempuan. Jumlah perempuan di Jawa Timur yang menjadi pengusaha jumlahnya masih sedikit.
“Pemerintah selalu mendukung usaha masyarakat agar perempuan bisa lebih produktif dalam membantu perekonomian keluarga dan juga Jawa Timur,” Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat membuka Musyawarah Daerah VII Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Jawa Timur bertemakan “41 Tahun IWAPI, Satukan Hati Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Produk Bangsa Guna Memenangkan Pasar Global di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (11/2).
Ia menuturkan, proses pembangunan tidak bisa lepas dari peran perempuan. Apalagi dengan adanya MEA, perempuan harus ambil bagian.
“Jangan sampai Jawa Timur dikuasai pengusaha perempuan dari luar negeri, tapi harus diisi oleh perempuan-perempuan lokal. Salah satu upaya pemerintah memberdayakan perempuan agar menjadi pengusaha melalui Koperasi Wanita (Kopwan),” jelas Gus Ipul sapaan akrabnya.
Kopwan yang ada di Jawa Timur ada sekitar 80 ribu jumlahnya. Dukungan Pemprov Jawa Timur terus dilakukan agar kopwan bisa berkembang. Apabila 10 persen dari jumlah kopwan tersebut bisa berhasil maka capaian Jawa Timur akan sangat bagus.
“Tentunya, perlu usaha keras dalam memberdayakan kopwan. Salah satu syarat adalah dukungan yang berkelanjutan, berinovasi, lebih kreatif dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk terus maju,” ucapnya.
Untuk menjadi pengusaha yang sukses juga diperlukan keoptimisan dan disiplin yang tinggi serta punya jiwa tidak mudah putus asa, berfikir yang futuristis, menghindari konflik tapi menciptakan dan mengembangkan sikap kerjasama, kejujuran.
“ Hal tersebut kunci agar seorang perempuan bsia menjadi pengusaha yang sukses,” ujarnya
Pada kesempatan tersebu ia juga menjelaskan peran perempuan saat ini cukup banyak. Selain sebagai pendamping seorang suami dan pengatur keluarga juga sebagai pencari nafkah tambahan di pasar global.
“Laki-laki yang sukses pasti didampingi wanita yang hebat. Keluarga bisa sejahtera ditentukan peran perempuan. Oleh sebab itu, perempuan harus diberikan apresiasi khusus bagi proses pembangunan. Selama ini masih rendah angka partisipasi perempuan dalam proses pembangunan, “ tambahnya.(hms/cn01)